Submitted by psikologila on

Dia telah mengisi hari-hariku dengan harapan selama 2,5 tahun. Suka dan duka kami lewati bersama. Impian kami rajut bersama. Dia mengajakku berpetualang ke dunia-dunia yang belum pernah kukenal sebelumnya. Dia menolongku bertumbuh menjadi wanita dewasa, menjadi wanita yang menjadi lebih tahu apa rasanya dicintai dan mencintai. Tetapi, baru setelah satu tahun lebih jarak memisahkan kami, kudapat jawaban atas hubungan ini.

Kami masih saling berbagi suka dan duka. Kami masih saling merajut mimpi bersama. Kami saling mendoakan, walaupun kami berbeda. Aku dalam segala kenaifanku masih berharap kisah kami berakhir sempurna seperti kisah Cinderella.

Tetapi, 1 Februari lalu aku terbangun dari mimpiku. Aku tersadar aku sedang tidak berada dalam dunia dongeng ataupun Disneyland ataupun romansa arkaik. Lenyap sudah akhir sempurna. Harapan tinggallah keping-keping berantakan. Pada hari itu, dia mengucapkan "I love you", yang bukan lagi untukku.

Aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Keadaan membungkamku untuk terus berharap pada hubungan ini.

Setelah memandang kenyataan yang pahit ini, dapatkah aku terus berharap pada cinta?

Barangkali terdengar seperti oksimoron. Ketika cinta pergi, yang tersisa hanyalah cinta. Cinta yang membutuhkan kreativitas. Membuka hati untuk menolong orang lain. Mengucapkan sapaan kasih kepada teman-teman. Merendahkan hati dan meminta maaf atas kesalahan. Memeluk ayah, ibu, saudara. Memandikan anjing kesayangan. Tersenyum kepada dunia. Berdoa dan berserah kepada Bapa yang setia mengasihiku. Kurasa cinta adalah obat tepat untuk luka yang menganga.

Aku jadi teringat pada sebuah kisah tentang sekuntum bunga yang tak lelah menantikan lebah:

Walaupun belum ada lebah yang mendatanginya, bunga itu terus bermimpi. Dia melewati malam-malam panjang dengan membayangkan sekumpulan lebah datang dari surga, memberinya ribuan ciuman kasih sayang. Begitulah caranya bertahan sampai dia menyambut sinar matahari keesokan harinya .

Pada suatu malam, bulan yang tahu tentang kesepian si bunga bertanya, "Kamu tidak capek menunggu?"

"Mungkin, tetapi aku harus tetap berusaha."

"Kenapa?"

"Karena jika aku tidak terbuka pada cinta, aku akan mati layu."

Kurasa aku perlu berterima kasih padanya. Aku sangat menikmati waktu kami bersama, dan belajar banyak hal saat berpisah. Kurasa sesekali semua orang perlu merasakan rasanya sakit hati untuk belajar lebih dewasa. Dan dikala kesepian melanda, bukankah lebih baik kita tetap menabur cinta untuk tetap bertahan?

Submitted by anakpatirsa on Fri, 2011-02-04 19:55

In reply to by Marvin

Permalink

Pakai MS Word 2000? Sepertinya MS Word 2000 ke bawah, tidak sampai merusak tampilan. Tetapi sebaiknya hindari juga, walaupun tidak sampai merusak tampilan, dalam beberapa kasus, blog saya yang dulu saya copy paste dari word 2000, ternyata tidak tampil sempurna di Browser Opera.

Jadi, demi kenyamanan bersama, ikuti anjuran orang lain.

Submitted by Geadley Lian on Fri, 2011-02-04 14:35
Permalink

Cinta nmanusia hanya sementara,namun cinta Tuhan tetap utk selamanya.Tuhan punya rencana yang baik dalam hidup ini agar tidak kecewa dikemudian hari.Jodoh takkan kemana,kalo Tuhan yang ijinkan.Kita tak perlu membrontak.Meski dia pergi namun ada pengganti.

Submitted by irwanda.bobby on Fri, 2011-02-04 15:24

In reply to by psikologila

Permalink

Salam kenaal, ^ ^. Memang sedih harus kehilangan seseorang yang kita cintai, saya tidak pantas menasehati, tapi saya mau berbagi nasihat yang kakak saya berikan kepada saya. Hidup itu seperti lukisan, lukisan akan sulit kita nilai keindahannya kalo kita lihat pake sedotan, semoga suatu saat nanti kita bisa melihat lukisan indah yang Tuhan ciptakan untuk masing2 dari kita. ^ ^. Saya jg seperti psikologila, kehilangan wanita yang baik dalam hidup saya. Kalo perasaan sedih muncul saya suka mendengar lagu Allah Peduli (voc. Nikita), Berharaplah (voc. Maria Shandi) dan berdoa (lebih tepatnya curhat sama Tuhan, saya yakin Tuhan gk bosen sama curhat anak2Nya ^ ^). Biarlah rencana Tuhan yang terjadi dalam hidup kita. amin. GBU. 

Submitted by psikologila on Fri, 2011-02-04 15:49

In reply to by irwanda.bobby

Permalink

Salam kenal juga Thanks untuk ilustrasinya... Ya, aku juga percaya tidak ada yang kebetulan dalam hidup kita. Pasti ada sesuatu yang Babe rancang di balik semua sukacita dan dukacita yang kita alami. Saat ini kita masih dalam tahap berjuang, mendaki gunung. Dan aku percaya Bobby, saat kita sampai kepuncak gunung, kita bisa menikmati pemandangan yang indah....Amin. Tetap semangat!

Submitted by irwanda.bobby on Fri, 2011-02-04 16:02

In reply to by psikologila

Permalink

Iya, setuju. ^ ^. Tetap berharap, tetap berserah, tetap percaya dan tetap berdoa. ^ ^Hoating!! Last but not the least, ijinkan saya mengutip ayat di korintus:"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya" (1 Korintus 10:13)

Submitted by Geadley Lian on Fri, 2011-02-04 15:18
Permalink

Utk bilang "no" pada cinta setelah kecewa memang sangat mudah,tapi berdepan dengan orang yang sudah lama hidup bahagia dalam pernikahan,mungkin ada soalannya.Banyak orang yang pernah gagal namun bukan alasan utk menutup pintu hati terhadap cinta andai seseorang itu kiriman khas dari Tuhan.

Submitted by ebed_adonai on Fri, 2011-02-04 16:43
Permalink

Salam kenal sebelumnya, mbak psikologila..."...Karena jika aku tidak terbuka pada cinta, aku akan mati layu..."Touching... Tapi bagaimana kalau si lebah suatu saat sadar bahwa the old lovely flower, adalah cinta sejatinya yang sesungguhnya, lalu ingin kembali ke bunga lamanya?In real life, it happens...Jadi inget lagu jadulnya Eddie Peregrina:Two lovely flowers..., One is red, the other's white... Wondering what the other will say..., Should I pick one to stay....("Two Lovely Flowers", Eddie Peregrina)

Submitted by psikologila on Sun, 2011-02-06 15:32

In reply to by ebed_adonai

Permalink

Sadly, reality in life sometimes sucks hehe...Hanya saja, apakah setelah lebah itu kembali ke bunga lamanya, dia akan mendapatkan kepuasan? Atau justru lebih bergairah mencari bunga ketiga? Entahlah. Menurutku dalam kehidupan kita pasti dihadapkan dengan berbagai pilihan yang ada konsekuensinya. Jika kita berani berselingkuh, kita harus siap dengan menghadapi resiko yang berat ke depannya... entah kehilangan, entah balik diselingkuhin...That's life, bro    

Submitted by lapan on Fri, 2011-02-04 17:44
Permalink

Kurasa aku perlu berterima kasih padanya. Aku sangat menikmati waktu kami bersama, dan belajar banyak hal saat berpisah. Kurasa sesekali semua orang perlu merasakan rasanya sakit hati untuk belajar lebih dewasa. Dan dikala kesepian melanda, bukankah lebih baik kita tetap menabur cinta untuk tetap bertahan? Positif banget :D 

Submitted by psikologila on Sun, 2011-02-06 15:39

In reply to by lapan

Permalink

Thanks :) I think "It's time to say no to negativity"Walaupun dalam prosesnya, pasti ada naik dan turunya, lapan Jadi inget kata pepatah, kalau ngga salah bunyinya:"God chooses what we face, but we choose how we face it."   

Submitted by Marvin on Fri, 2011-02-04 18:55
Permalink

Haiii, blog yang indah. Cukup memberikan semangat untuk merasakan dengan teliti yang namanya cinta itu seperti apa.Cinta memang sesuatu yang sangat indah,tapi bila tidak ada balasan?tapi bila tidak ada respon?tapi bila yang kita cintai tidak tahu cara mencintai?tapi bila yang kita sayangi sama sekali tidak mencintai?Menjadi cinta yang sangat menyesakkan dan menganggu hidup Tapi seperti kata psikolog, tetaplah berharap pada cinta. Terbukalah terhadapnya, karena itu adalah suatu kenangan dan suatu rasa yang memberi gairah hidup.HeheTHanksGbu!

Submitted by psikologila on Sun, 2011-02-06 15:50

In reply to by Marvin

Permalink

Thanks Marvin...Cinta yang seperti itu memang memakan konsentrasi. Payah kan? Tapi, bagiku ada pelajarannya juga. Kita bisa  merelakan sesuatu. Jika kita memang sangat mencintai sesuatu atau seseorang, bebaskanlah dia. Jika dia kembali, maka dia milikmu selamanya. Jika tidak, maka belum jodohnya   

Submitted by Geadley Lian on Fri, 2011-02-04 23:57
Permalink

Semua orang ingin dirinya dicintai & mencintai karna tidak seorangpun yang ingin hidup sendiri.

Submitted by teograce on Sat, 2011-02-05 13:34
Permalink

so touchy.. jadi sedih bacanya.. hehe..percaya aja, indah pada waktuNya.. seiring dengan berjalannya waktu, you'll laugh about this so sad story of yours, when God turns the poor cinderella into the real princess with His magic wand.. hue6... :)