Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDA Space Teens

CINTA SEJATIKU

May Margowati's picture

Sebagai orang yang terlahir dari keluarga Kristen. Aku tidak asing dengan persekutuan bersama. Aku sudah diikutkan Sekolah Minggu sejak dari kecil. Tetapi, aku baru menghayati arti persekutuan dan pemahaman Alkitab yang sesungguhnya saat duduk di bangku SMA. Aku tidak tahu pasti kenapa sebelumnya aku tidak menghayati persekutuan. Entah karena aku hanya menganggapnya sebagai rutinitas dan kewajiban, atau karena ada hal-hal yang lebih menarik dari Alkitab pada saat itu.

Dalam persekutuan di sekolah, aku mengalami kerinduan yang besar akan Kristus. Rasa haus yang tidak dapat digantikan oleh hal lain selain firman Allah. Hal itu mempengaruhi kehidupanku sehari-hari. Firman Allah yang dibaca rutin dan dihayati, secara tidak langsung mempengaruhi pola pikir, tutur kata, tingkah laku, dan cara pandangku tentang kehidupan.

Aku mengucap syukur bukan hanya karena berkat-berkat yang aku terima, terlebih lagi karena punya Tuhan seperti Tuhan Yesus. Dia adalah cinta terbesar dalam hidupku. Kepada-Nya aku dapat membawa segalanya, ucap syukurku, persoalanku, rencana hidupku, semuanya.... Tuhan Yesus adalah segalanya. Dia dapat menjadi sahabat, guru, dan kekasih jiwa.

Pengetahuan tentang Kristus yang aku terima dari Alkitab dan persekutuan membuatku memiliki prinsip yang tidak dapat diganggu gugat, khususnya soal cinta. Aku memilih untuk tidak pacaran pada masa remajaku. Aku memilih untuk fokus kepada apa yang Tuhan percayakan yaitu pelayanan dan pendidikan. Mengenai pasangan hidup aku hanya menulis kriteria dan mendoakannya. Dan, aku tidak bisa jika dihadapkan pada pilihan dengan orang yang "berbeda".

Temanku pernah bertanya, "Kenapa bisa kamu mencintai Tuhan Yesus lebih daripada cinta kepada manusia?" "Bukankah Tuhan yang memberi cinta? Mengapa tidak mau menjalin hubungan dengan orang yang berbeda jika orang itu mencintai, toh itu bukan dosa?"
Dengan pengetahuanku yang terbatas, aku hanya bisa menjawab bahwa Yesus adalah Juru Selamatku. Dia tidak akan meninggalkanku walau semua orang meninggalkanku. Dia akan selalu ada. Orang lain bisa meninggalkanku dan mengecewakanku, tetapi Yesus tidak. Dia tidak akan pernah terganti oleh apapun juga, karena Dia sudah menebusku dengan darah-Nya yang mahal sebagai ganti dosaku. Temanku hanya terdiam.

Aku tidak memiliki apapun yang bisa aku banggakan. Segala yang ku punyai adalah milik-Nya. Kebanggaanku adalah memiliki Allah seperti Allah Bapa, memiliki Tuhan seperti Tuhan Yesus dan memiliki penolong yang sejati yaitu Roh Kudus. Salah satu pedoman hidupku, yaitu, "Siapa yang ingin berbangga, biarlah ia berbangga di dalam Tuhan." - 2 Korintus 10:17 (AYT). Doa dan harapanku saat ini adalah untuk setia berjalan di dalam rencana-Nya.  "Maka lakukanlah semuanya itu dengan setia, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri." - Ulangan 5:32 (TB). Mari remaja-remaja Kristen... Anak-anak Tuhan.. Mari melangkah bersama Kristus. GBU all ^_^

Disclaimer | Situs ini dibuat oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) © 2008-2024 | Buku Tamu | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Laporan Masalah/Saran