Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Siapa Yang Mau Peduli

ely's picture

Ketika berkunjung di pasar, hiruk pikuk keramaian menyambutku. Aku dapat melihat berbagai macam pemandangan yang unik dan menarik. Keramaian pasar yang terjadi setiap hari bukan sesuatu yang luar biasa karena pemandangan seperti itu biasa terjadi. Di sanalah pusat berkumpulnya orang-orang yang mencari kebutuhan sehari-hari dan para pekerja keras mencari nafka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pekerja keras yang tekun dan gigih. Mereka adalah sebagian dari orang-orang yang seharusnya layak mendapat penghargaan dan perhatian khusus dari bangsa ini, karena mereka adalah sebagian dari asset negara yang mengambil bagian dalam pembangunan, khususnya di bidang ekonomi.

Tapi siapa yang akan peduli dengan mereka. Jarang ada yang peduli dengan seorang buruh penarik gerobak, yang memakai baju basah karena peluh yang mengalir disekujur tubuhnya, berjemur di terik matahari dan mengeluarkan seluruh tenaga untuk mendapatkan sepeser rupiah. Siapa yang peduli dengan seorang pedagang kecil yang menjual dagangannya dari pagi-pagi buta sampai malam hari, meninggalkan anak dan istri di rumah. Siapa yang peduli dengan cara-cara para pedagang supaya dapat meraup keuntungan lebih besar dan menyenangkan konsumen menghalalkan berbagai macam cara. Siapa yang peduli dengan bayi-bayi kecil, anak-anak balita yang turut menikmati lingkungan pasar yang membahayakan bagi kesehatan mereka.

Terlalu banyak yang tidak terlihat dan nampak hanya sebagai sesuatu yang biasa saja, sehingga  pasar bukan sebuah lingkungan yang menjadi prioritas untuk mendapatkan perhatian khusus.

Namun demikian, bukan berarti pasar tidak memiliki toopik yang menarik untuk dibahas. Justru salah satu sumber paling menarik dan hangat untuk dibahas berasal dari lingkungan ramai ini. Semua orang akan senang ketika menonton acara di TV yang meliput tentang penggunaan formalin pada mie, daging, bakso dll. Pekerja-pekerja dibawah umur yang seharusnya berada dibangku sekolah.  Pengemis-pengemis jalanan yang menekuni profesinya dengan hati lapang. Penjual bakso yang tidak memiliki modal, sehingga mengganti bahan pokok dengan bahan gratis yang murah dan mudah. Tepatnya dipasar memang bukanlah tempat yang mudah untuk mencari orang yang dapat dipercayai, karena di sana banyak terdapat kebohongan-kebohongan.

Hal yang memprihatinkan. Kita lebih banyak peduli pada kesalahan-kesalahan yang telah terjadi, tanpa memperhatikan sumber penyebab dari terjadinya kesalahan.



***

 

Memperhatikan orang-orang di sekitar, bukanl sesuatu yang sulit dilakukan, hanya saja jarang sekali dilakukan apabila tidak ada kepentingan pribadi untuk melakukannya.

Ehmmmmmmmmmmm ……….. bagaimana dengan  klewer ya … Tongue out

__________________

Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...

5p Arta's picture

two thumbs

Saya suka kutipan mbak Ely yang ini

Memperhatikan orang-orang di sekitar, bukan sesuatu yang sulit dilakukan, hanya saja jarang sekali dilakukan apabila tidak ada kepentingan pribadi untuk melakukannya. 

GB

__________________

Apakah yang terpenting di dalam hidup ini ?

joli's picture

sms segar..

Ehmmmmmmmmmmm ……….. bagaimana dengan  klewer ya … Tongue out

klewer, adalah pasar..
ada yang perhatian dan ada yang tidak..

terkadang di pagi hari tak terduga dapat kiriman sms dr pedagang di kalimantan, bukan tuk menawarkan dagangan tapi hanya  menanyakan khabar, itu adalah contoh "yang perhatian"

Makasih Ely untuk sms-sms segar nya :)

ely's picture

@5p Arta, @cik Joli

@5p Arta,

Salam kenal, makasih ...

 

@Cik Joli,

:) ... sama2 cik, senang kalau bisa selalu tau kabar2 SSer SS ...

kalo gk OL, ely gk akan pernah tau apa kabar pedagang2 di sini ... (jadi ingat, kejadian waktu cik Joli tahun lalu kalo gk salah, pas OL, tau-tau kabarnya cik Joli sakit ... :( ... hampir ketinggalan berita ) ...

 

Semoga semuanya selalu sehat ....

__________________

Lakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ...

iik j's picture

pasar modern

he he pasar.... kapan terakhir ke pasar tradisional ya. aku belanjanya lebih sering ke pedagang yang keliling perumahan. Dan tidak lagi banyak memperhatikan pedagang di pasar.

kalaupun ke pasar yah... ke pasar modern he he... meskipun tidak banyak pilih2 (karena anggarannya selalu di 'pas), juga karena dasarnya ga suka tengok kanan kiri. Lihat contekan belanja... tek,.. tek... tek... tek... bayar... udah. pulang.

ringkas, simple, cepat. he he he..., kapan2 deh mampir pasar lagi.. biar tahu rasanya yang ely rasakan.