Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Cebok yang Alkitabiah

Rusdy's picture

"Kering itu sehat"

Kata slogan yang ditempel di dinding banyak toilet di bandara Soekarno-Hatta. Tadinya saya bingung, apa ini karena banyak yang pipis berceceran, atau ngobok di toilet, atau apa gitu yah?

Ketika mengunjungi salah satu tempat kerja di Indonesia, saya sekarang baru mengerti (lelet yah?). Ternyata, di toilet duduk yang memakai semprotan air, masih banyak yang suka jongkok di atas toilet duduk, lalu cebok dengan air semprotan. Nah, satu toilet jadi basah deh.

Saya, yang sekarang terbiasa dengan toilet duduk kering, jadi enggan juga memakainya. Saya harus menghabiskan banyak tissue roll yang disediakan, untuk mengeringkan bangku toilet, sampai lantai-lantainya. Kalo nggak, ya celana saya basah dong. Kan, kalo lagi duduk di toilet, celananya diplorotin sampe menyentuh lantai. Kalo jongkok, ya emang menyelesaikan masalah sih.

2 minggu yang lalu, saya dan beberapa teman saya juga kebetulan sedang mendiskusikan cara cebok2an. Teman saya yang dari Jepang, memang sudah tidak dipungkiri lagi, paling maju dalam hal teknologi dan higienis bertoilet ria. Mereka menggunakan toilet duduk, yang bangkunya bisa berputar secara otomatis untuk dibersihkan oleh mesin. Ceboknya pun memakai air yang disemprotkan ke lubang pantat melalui pipa kecil, dan setelah selesai, ada dryernya juga. Model sekarang, bahkan pencuci pantatnya sendiri dicuci oleh mesin otomatis. Semuanya ini dilakukan untuk ke-higienis-an (yang menurut saya over the top). Tempat cuci tangan pun di tempat yang sama untuk menghemat tempat. Canggih deh pokoknya.

Di negara barat, mayoritas menggunakan toilet kering. Pertama kali saya menggunakan model ini, saya masih risih. Ceboknya gimana? Masa pake tissue kering? Sakit atuh, lobang pantat jadi lecet-lecet. Komprominya, ya saya basahin itu tissue.

Pertama kali saya pake toilet kering ini, saya juga bingung mesti buang tissue-nya kemana. Masa buang ke jamban? Nanti mampet nggak yak? Beberapa minggu pertama, saya membuangnya ke tong sampah, lengkap dengan e'ek-nya. Eh, beberapa minggu kemudian, saya baru sadar ternyata tissue ini memang dirancang untuk dibuang ke jamban. Iiih, jadi geli sendiri saya kalo mengingatnya.

Yang saya dan teman saya masih bingung sampai sekarang, adalah bagaimana cara orang Indonesia cebok dengan hanya berbekal gayung dan air, lalu bisa keluar dari toilet dalam keadaan kering, tanpa bercak air sedikit pun di pantatnya. Apa air dituang perlahan-lahan lalu dengan tangan dikilik2 pantatnya? Kalo pake semprotan air masih masuk akal, karena airnya bisa menyemprot ke arah atas. Tapi pake gayung?? Saya sendiri juga tidak tahu, jadi ikutan bingung deh. Mungkin ada pembaca yang mau membagikan keahliannya?

Supaya bertema kristen, mungkin pertanyaannya sekarang, "Bagaimana Yesus melakukannya?" Nah, terus bisa dijadikan standar cebok yang Alkitabiah.

anakpatirsa's picture

Kering Itu Sehat

Kering itu sehat.

Pagi-pagi saya sudah duduk di depan Bandara yang ada di Solo. Bandaranya masih "belum buka". Tiba-tiba perut sakit, karena tidak bisa bangun sepagi itu. Lalu saya ke toilet.

Kering itu sehat. Karena itu tidak ada air di toilet. Masalahnya, kemudian baru saya sadari tisu pun habis. Mungkin karena masih pagi.

Tidak perlu saya ceritakan apa yang saya lakukan setelah itu. Tetapi saya percaya, kering itu sehat.

ebed_adonai's picture

Jadi inget...^^

Jadi inget waktu masih berani naik pesawat dulu kang Rusdy... Selalu sedia aqua gelas bekas untuk siap-siap kalau kebelet di atas. Waktu masih kecil, bawa gelas plastik... Tongue out

Saya ada buku, tentang kebiasaan kaum Eseni di padang gurun soal sanitasi (duh, udah ke mana tuh bukunya). Udah agak lupa-lupa inget apa aja metodenya, yang jelas ada disinggung tentang menggali tanah kalau mau b.a.b. di lokasi tertentu yang dikhususkan untuk itu. Mungkin ini bisa memberi gambaran sedikit tentang bagaimana Tuhan Yesus melakukannya saat itu..

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

josia_sembiring's picture

Manusia Satu Dewa

Yang pasti aktifitas BAB pasti dilakukan tersembunyi. Dan Yesus dengan kesaktiannya pasti bisa menghandlenya tanpa perlu mengikuti kebiasaan orang jaman dia.

Yesus itu manusia 1 dewa bukan manusia setengah dewa. Jadi urusan berak dan cebok  sepertinya terlalu  sepele...

cheers....

guestx's picture

di negeri kering

iiihhh rusdy cerita jorok Smile, hello admin...apakah ini pelanggaran policy?Money mouth

jadi ingat pengalaman pertama kali ke LN (utk tugas kantor), maka salah satu pedoman yg harus dipelajari dr kawan sejawat adalah bgmn cara yang benar menyelipkan tisu di antara jari agar benar cara dry cleannya secara gw sblmnya cuma tau bilas pake air.

ternyata yg gw temuin di penginapan (B&B hotel) bukan cuma tak ada air di toilet (kecuali utk ngeflush), tp jg kamar kecilnya full karpet sampe ke tepi toilet. karena khawatir kalo pipis mercik-mercik ke karpet (tidak ada urinal khusus utk pipis) , terpaksa deh pipis harus agak ngejongkok. akh, enakan di rumah, tinggal ngebanjur...

__________________

------- XXX -------

Debu tanah's picture

Pake termos

Saya lupa dulu nginep di Hotel Bintang yang mana. Toiletnya tidak punya semprotan.

Terpaksa inovasi menggunakan termos sebagai gayung untuk menampung air buat cebok. Hahaha..

__________________

Debu tanah kembali menjadi debu tanah...

Viesnu's picture

Klo Soal Boker

Klo soal boker enaknya sih emang jongkok, tapi berhubung dah keganjel perut jadi ya harus yang duduk... hahahahaha

Kalo dijakarta kenapa malah ga boleh buang tisue jamban ya.. apa jenis tissuenya lain, apa tokainya yang ga bisa menghancurkan tissue..

 

 

__________________

Lovepeace..uenak..