Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

004. Selayang pandang Perjanjian Lama

Yung Fong K.'s picture

Alkitab (holy bible) merupakan kitab suci umat Kristiani. Melalui Alkitab umat Kristiani percaya akan menemukan kebenaran tentang TUHAN dan mendapat beragam petunjuk untuk menjalani kehidupan ini dengan benar. Alkitab terdiri dari dua bagian: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang masing-masing dibentuk oleh berbagai kitab yang ditulis oleh penulis-penulis yang berbeda-beda.

Perjanjian Lama (selanjutnya PL) adalah istilah yang diberikan oleh kalangan Kristiani. Bagian PL ini adalah sama dengan salah satu kitab suci agama Yahudi, yang disebut Tanakh, akan tetapi berbeda dalam susunan kitab-kitabnya. Apabila pada Tanakh susunan diakhiri kitab Tawarikh, maka pada PL kitab Maleakhi. Isi dari Tanakh/PL ini sebagian besar mencakup tulisan-tulisan religius dari dan mengenai bangsa Israel selaku 'bangsa yang terpilih' dalam relasinya dengan Tuhan mereka, yaitu Yahweh (diterjemahkan TUHAN pada PL, ditulis huruf kapital semua).

Lima kitab pertama PL, yaitu Kejadian, Keluaran, Bilangan, Imamat, dan Ulangan, disebut dengan istilah Pentateukh, berisikan kisah penciptaan langit, bumi dan seisinya hingga kematian seorang Musa, yang memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakannya di Mesir, menuju ke 'tanah perjanjian' (Kanaan). Berikutnya adalah kitab Yosua, Hakim-hakim, Rut, Samuel, dan Raja-raja yang kisahnya merupakan sejarah bangsa Israel setelah berada di 'tanah perjanjian', hingga runtuhnya kerajaan terakhir mereka yaitu Yehuda, sehingga mereka dibuang ke tanah Babel (Babylon). Adapun kitab Tawarikh merupakan ikhtisar dari yang termaktub pada kitab Kejadian hingga ke Raja-raja. Kisah 'bangsa yang terpilih' berlanjut ke pembangunan kembali Yerusalem, dalam Kitab Ezra dan Nehemia, setelah mereka kembali dari pembuangannya. Secara urutan sejarah, sampai di sanalah PL mengisahkan perjalanan 'bangsa yang terpilih' tersebut. Adapun kitab-kitab yang lainnya berbentuk puisi, mazmur, wisdom/kebijaksanaan, dan nubuatan para nabi beserta penggalan-penggalan sejarah yang kurun waktunya masih terlingkupi dalam kitab-kitab sejarah di atas. Seperti contohnya kitab Daniel, yang sarat nubuatan akhir zaman, kurun waktunya adalah saat pembuangan di Babel.

Yang mungkin menjadi pertanyaan adalah, mengapa dinamakan 'Perjanjian Lama'? Hal ini didasari iman Kristiani yang mengakui Yesus sebagai penggenapan janji TUHAN atas kedatangan 'Mesias' (artinya 'Yang Diurapi', sama dengan Kristus dalam bahasa Yunani). Kedatangan Yesus telah menggenapi PL dan selanjutnya membawa Perjanjian Baru. Orang Yahudi tidak mempercayai Yesus sebagai Mesias karena Ia tidak memulihkan kerajaan Israel yang kokoh tunggal jaya, secara fisik di muka bumi. Ia malah mati di kayu salib. Lain halnya iman Kristiani, Yesuslah Mesias. Ia mendirikan Kerajaan yang mutlak kokoh, hingga alam maut pun tidak akan menguasainya. KematianNya di kayu salib adalah sebuah keharusan, sebagai korban untuk menebus kesalahan/dosa umat manusia di muka bumi. 

__________________

'yfk'SmileSmileSmile