Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Simbol dan Tanda

guestx's picture

Salib Kasih

[SIMBOL]


"Sungguhlah ini negeri yang terberkati." Dari jendela kaca mobil aku dapat memandang bebas ke hamparan air hijau kebiruan yang luas membentang menantang langit. Indah adalah kata yang tak memadai untuk menggambarkan kemolekan alam. Di kiri jalan berjajar pohon-pohon jangkung di antara tanaman yang lebih rendah yang berdesakan berjajar bak sekerumunan domba dengan bulu hijau yang menjuntai. Spektakular mungkin kata yang lebih tepat untuk melukiskan pemandangan di kanan jalan : puluhan meter di bawah tebing yang liar, merentang nun hingga ke bukit dan pegunungan yang tampak samar di kejauhan, adalah gigir air yang tampak beralun lembut seperti sedang bersenandung menyambut matahari yang datang dikawal awan-awan. Segaris cahaya yang menyelinap dari balik awan menggurat air bak usapan kuas seorang maestro di atas kanvas raksasa.

"Sungguhlah ini negeri orang-orang yang diberkati, karena mereka menghormati orang tua dan para leluhur." Beberapa lama setelah pemandangan danau berlalu, di kanan kiri jalan bertaburan makam-makam indah dari batu, semen, granit dan keramik dengan berragam bentuk dan ukuran. Bukan pemakaman umum, tetapi pemakaman keluarga yang tampaknya bebas saja dibangun di tepi jalan lintas provinsi. Sebagian dihiasi dengan patung besar berwujud manusia atau bangunan berbentuk rumah adat. Dan, yang paling menonjol adalah lambang salib, entah di puncak bangunan makam, entah di bagian depan makam, ada yang hanya satu salib, ada yang dua, ada tiga...praktis semua yang kulihat memiliki tanda salib.

"Sungguhlah ini negeri orang-orang yang dekat dengan Tuhan, karena mereka gemar membangun rumah Tuhan." Salib adalah simbol yang yang sama yang terdapat di bangunan utama di sepanjang jalan. Di antara hamparan sawah yang sebagian sedang menguning dan sebagian sudah dituai, mencuat menara-menara gereja. Tak jarang dua atau tiga gereja berdiri berdekatan. Tampaknya segala denominasi hadir di sini, mulai dari katolik, protestan (gereja-gereja berbagai suku dan nasional), methodist, adventist, pantekosta, bethel, tiberias, hingga saksi yehuwa (yang terakhir ini tak pakai lambang salib).

"Sungguhlah ini negeri orang-orang selalu ingat akan Tuhan." Sekitar hampir tiga jam perjalanan setelah danau atau sekitar tujuh jam dari ibukota provinsi, akhirnya mengantarkanku ke bukit yang di puncaknya menjulang salib putih setinggi 30 meteran yang disangga tiga tiang. Mendaki anak-anak tangga jalan setapak di antara pohon-pohon pinus yang digantungi papan-papan kecil yang ditaburi kutipan ayat Alkitab, aku menemukan diriku di bawah kaki salib raksasa di antara bangku ampitheater  menatap panggung alam yang menggelar kepermaian Lembah Silindung. Sawah dan ladang yang terpapar di dataran yang luas menggelilingi rumah yang terlihat mungil dan jalan yang tampak bagai garis meliuk, dan pegunungan abu-abu di batas pandangan,bagaikan backdrop yang terlalu indah untuk dipercaya nyata.

Di sekeling salib ada beberapa rumah kecil yang diperlengkapi dengan meja batu. Tak hentinya orang bergantian keluar masuk rumah-rumah itu untuk memanjatkan doa. "Sungguh, orang-orang ini adalah pengikut Tuhan yang setia."

 

 

[TANDA]

"Maafkan, saya tidak sependapat.
 
"Beberapa waktu yang lalu sebuah keluarga Kristen yang berasal dari negeri yang diberkati itu geger karena seorang anak mereka pamit untuk meninggalkan agamanya agar dapat menikahi kekasihnya yang menganut kepercayaan berbeda. Ini tak dapat diterima, karena seluruh isi kampung mereka dan seluruh keturunan leluhur mereka tiga generasi kebelakang adalah Kristen, dan beberapa di antara mereka adalah penatua dan aktivis gereja. Maka, orang-tuanya, abang dan kakaknya, pamannya, pendeta, dan teman dekat berupaya untuk membujuknya membatalkan niat tersebut. Tetapi, dia bergeming.

"Ayahnya meminta saya untuk mencoba juga mempengaruhi sang anak, karena saya juga masih terhitung sebagai paman dari garis ibunya dan saya cukup dekat dengan keluarga mereka.
 
"Sebelum saya berbicara dengan keponakan saya tersebut, saya bertanya kepada keluarga besar yang berkumpul di rumahnya,'Apakah ada di antara kita yang bisa menjelaskan mengapa dia perlu mempertahankan kekristenannya?'

"Mereka terlihat gusar. Gumanan hingga pernyataan keras mengalir dari banyak orang yang hadir. Mulai dari ejekan tentang agama lain hingga kehilangan hidup yang kekal karena murtad meluncur dari sana-sini.

"Lantas saya bertanya,'Adakah yang bisa menjelaskan kepada saya siapa yang disebut sebagai pengikut Kristus? Apa tanda seorang pengikut Kristus?'

"Karena tak ada yang mau menjawab, saya minta salah seorang mengambil Alkitab dan membacakan Yohannes 13 ayat 34 dan 35. Saya bertanya,'Mengikuti tanda murid Yesus yang dinyatakan dalam nats tadi, siapakah di antara kita yang ada di sini adalah pengikut Kristus?'

"Tak ada yang menjawab. Sang ayah diam, saya tahu dia sudah lama tidak bicara dengan salah seorang adiknya karena persoalan warisan sawah di kampung mereka. Sang ibu, yang adalah adik sepupu saya, diam. Saya tahu dia sedang berkonflik dengan putri tertuanya. Kedua abangnya diam; mereka berdua tidak begitu akur sehari-hari. Salah seorang anggota keluarga yang jadi penatua di gereja yang sedang ribut memperebutkan yayasan sekolah milik gereja juga diam. Beberapa orang lain di ruangan itu juga diam, tanpa saya tahu persis apa yang menghalangi mereka untuk buka suara.

" 'Karena saya tidak akan bisa menunjukkan kepada dia apa manfaat mengikut Kristus di dalam kehidupan keluarga kita, saya tidak punya alasan yang cukup untuk membujuk dia mempertahankan imannya - kalaulah dia memang pernah memiliki iman kepada Kristus. Jika kita bukan murid Kristus, atas dasar apa kita mengajak orang untuk menjadi murid Kristus atau tetap mengikut Kristus? ' "



# by : guestx

# Salib Kasih, Tarutung, 06 Juli 2011

__________________

------- XXX -------

Rusdy's picture

Kasih Lateral

[Pertanyaan iseng]

Mungkin nggak yah, manusia mengasihi sesama, tanpa mengenal penciptaNya? Contohnya, ateis yang bermoral kristen lateral (kasih kepada sesama manusia sempurna, tapi tidak mengakui penciptaNya).

Kalau mungkin, apa Tuhan masih dibutuhkan?

guestx's picture

mengasihi sebagai tanda ketaatan

[ jawaban serius Smile ]

berandai-andai dan membayang-bayangkan apa yg terjadi tentang orang lain untuk menilai apakah gw udah benar dlm mengikut Jalan Tuhan adalah pemborosan waktu terbesar yg lama gw lakukan. skrng gw udah berhenti mencari tau apakah org yg tdk percaya adanya  (boro-boro mengasihi) Tuhan Pencipta bisa mengasihi sesama manusia dgn sempurna. gw jg tak lagi curious apakah org yg berbuat baik bagi banyak umat manusia tapi tak begitu peduli dgn Tuhan, doktrin agama dan aturan ibadah adalah orang benar atau bukan.

gw bayangin,Tuhan akan lakukan perhitungan secara individual dgn masing-masing org. "menurutmu, siapakah Aku ini?" tanyaNya pada Petrus. gw rasa dia jg mengajukan hal yg sama pd gw, dan gw tak boleh menjawab secara normatif sesuai aliran/kelompok gw (theist, kristen, protestant, dstnya), tp gw hrs merespon dgn apa yg gw sungguh yakini dan gw jadikan pedoman hidup. krn gw prcaya perintah saling mengasihi adalah perintah yg 'ultimate', dan juga suatu ultimatum ("kalau kamu tidak mau mengasihi, kamu bukanlah muridKu"). BAGI GW, mengasihi sesama adalah pelaksanaan perintah dari Tuhan yang exist. kalau ada yg bisa mengasihi sesama manusia tanpa peduli Tuhan, itu tdk perlu mengubah kepercayaan gw akan Dia. krn, urutannya buat gw adalah : percaya Dia, ikuti perintahNya, kasihi sesama.  

sedikit menyambung tulisan di blog gw. meski pengakuan teman gw ttg kelakuannya yg nyeleneh membiarkan domba menyeberang ke kandang lain sempat buat gw bertanya-tanya ttg hubunganNya dgn Kristus, gw bisa melihat logika di balik tindakannya. sebgn org Kristen (gw jg termasuk) terlalu terbuai dgn simbol-simbol yg membuat diri ini seakan-akan adalah pengikut Kristus (salib kayu dan permadani bermotif perjamuan kudus di dinding ruang tamu, jajaran buku rohani di rak; SW Alkitab di smartphone; kata 'GBU', 'syaloom', 'puji Tuhan', 'kami ikut mendoakan' yang meluncur lincah dr lidah dan keyboard handphone; diskusi rohani di alam real dan virtual; aktivitas PA, seminar, pembinaan rohani yang jadi rutinitas; gedung gereja yg banyak, megah dan molek, dan dipenuhi umat, iklan jadwal ibadah di koran-koran, spanduk KKR di seantero kota,....). semua itu mungkin berguna, tapi bukanlah oleh simbol-simbol sperti itu Kristus menginginkan muridNya dikenal. jika gw gak mau dan tak sungguh-sungguh mengasihi, lebih baik gw gak lagi ke-pede-an merasa sebagai pengikutNya dan berhenti membangun simbol dan citra supaya tampak seperti pengikutNya. kisah teman gw itu mengingatkan bhw gw masih jauh...

__________________

------- XXX -------

joli's picture

@guestx, terbalik

guestx : tp gw hrs merespon dgn apa yg gw sungguh yakini dan gw jadikan pedoman hidup. krn gw prcaya perintah saling mengasihi adalah perintah yg 'ultimate', dan juga suatu ultimatum ("kalau kamu tidak mau mengasihi, kamu bukanlah muridKu"). BAGI GW, mengasihi sesama adalah pelaksanaan perintah dari Tuhan yang exist. kalau ada yg bisa mengasihi sesama manusia tanpa peduli Tuhan, itu tdk perlu mengubah kepercayaan gw akan Dia. krn, urutannya buat gw adalah : percaya Dia, ikuti perintahNya, kasihi sesama. 

kalau Joli kebalik, justru dari dikasihi sesama, ku mengenal kasih ALLAH.
semua-nya bermula dari yang kelihatan dulu, yang joli alami secara nyata lebih dahulu.

Bermula dari kasih sayang papa dan mama, lalu mama mengenalkan apa itu Tuhan yang mencipta. Melalui kasih mama papa joli mengenal kasih pertama kali, dan merasakan dikasihi. Lalu mempraktekkan hal yang sama kepada adik, saudara dan teman.

Belajar alkitab, tahu tentang kasih Tuhan.
Namun, baru memahami kasih Tuhan yesus justru setelah pacaran dan mempunyai suami, Cinta kasih my bojo membuatku memahami kasih Kristus yang memerdekakan..

Belajar alkitab, bingung tentang perintah-perintah Allah yang sering bertolak belakang,
Namun mengenal hai-hai sibugil, dan para lelaki keturunan adam, jadi lebih memahami kasih Tuhan Yesus kepada manusia..

bermula dari yang "tangible" dulu baru ke yang "intangible" kata mas paul my bojo..

iman ku seperti iman thomas, di mulai dari yang pernah di alami terlebih dahulu, baru berani berharap untuk yang akan datang..

pada waktu menulis ini, baru kusadari ke-aneh-an joli..

musti mengalami dulu loh.. baru bisa bersaksi.
termasuk ketika mengkuatirkan pencernaan mas Paul, Joli lakukan test endoscopy tuk mencoba sakit nggak-nya. Setelah tahu rasa endoscopy baru ajak mas paul periksa ha..ha..


Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. 1 yoh 4:12

Dengan saling mengasihi, kasih Tuhan semprna di dalam kita..


@guestx : sedikit menyambung tulisan di blog gw. meski pengakuan teman gw ttg kelakuannya yg nyeleneh membiarkan domba menyeberang ke kandang lain sempat buat gw bertanya-tanya

loh ini ceritamu or cerita temenmu??

 

guestx's picture

@joli, beda pengalaman hidup

thx utk sharingnya, joli. kisah hidup Joli sering buat gw iri krn joli tampaknya selalu bisa merasakan drinya dikelilingi org yg penuh kasih. gw prcaya itu bukan kebetulan, tetapi krn memang (sudah bawaan) di dlm diri joli ada sensor (atau apalah ya namanya) yg peka menangkap sinyal-sinyal kasih dan juga aktuator kasih (hehehe...biar nyambung dengan istilah sensor) yang mudah di-trigger (diaktifkan) oleh sensor-sensor tersebut. gw gak seberuntung joli (atau gw memang bebal...hehehe).

dalam pengalaman hidup gw, gw lebih banyak melihat, mengalami dan akhirnya menyimpulkan bhw mengasihi sesama yg sesungguhnya (seperti yg diPERINTAHKAN Yesus) itu tak mungkin tjd tanpa ketaatan kpd Allah . bukan krn gw tak merasakan kasih orgtua, istri, anak atau teman. tetapi, gw merasa bhw kasih tsb tidak sepenuhnya menggenapi perintah mengasihi yg diajarkan Yesus itu. di balik kasih yg gw bisa rasakan sendiri dan yg gw amati dlm kehidupan, gw bisa melihat apa yg disebut sbg tindakan kasih itu bersumber dari : (1) norma sosial, (2) insting makhluk hidup, (3) pamrih, (4) perhitungan cost-benefit/PR/CSR, (5) mengasihani diri sendiri. but pls don't get me wrong, gw bisa menerima semua alasan tindakan kasih (termasuk alasan pamrih, mis, philantropi membangun rumah sakit utk kaum miskin seraya mengekalkan nama pendirinya), krn gw percaya perbuatan kasih itu berguna bagi penerimanya dan adakalanya gw sendiri jg melakukan kasih krn alasan tsb. yg jd pergumulan gw bahkan hingga saat ini, tidak semua org akan punya alasan, spt yg gw daftarkan sbgnt tsb, utk berbuat kasih dan menjalankannya dgn sungguh-sungguh. 

apa jadinya jika gw dilahirkan di dalam budaya dimana pembalasan dendam thd org yg mencoreng nama baik keluarga adalah norma tertinggi? apa jdnya kalo insting gw yg keluar pd suatu situasi adlah menyingkirkan nyawa org lain guna menyelamatkan nyawa gw sendiri? apa jdnya kalo sementara gw mengirimkan bantuan utk anak kelaparan di Afrika, gw menutup mata thd apa yg tjd dgn anak-anak buruh gw yg hidup dgn upah minimum asal memenuhi aturan pemerintah mgn UMR? apa jadinya bila advertorial jor-joran mngnai bantuan ke daerah kekeringan tidak bisa menaikkan market share perusahaan gw paling tidak dua atau tiga poin? apa jadinya bila gw sdh tdk merasa memerlukan org lain dan tak perlu dikasihi atau dikasihani org lain?

hati gw sangat terguncang setiap mendengar berita atau cerita begini : seorg ibu membekap anaknya hingga meninggal dunia krn tak mau anaknya menderita kelaparan, seorg istri meninggalkan suaminya utk laki-laki lain yg bisa memenuhi kebutuhan seks dan materinya, seorg 'hamba Tuhan' menggunakan persembahan jemaat utk memuaskan dirinya sendiri. menjadi ibu, istri, 'hamba Tuhan' dll diawali dgn tindakan 'kasih', mengapa bisa berujung pd tindakan 'non kasih'? hal-hal spt itu membuat gw meragukan alasan lain utk mengasihi dgn setia. hanya suatu ketaatan kepada perintah yg bisa membuat mengasihi itu bertahan.

bagaimana bisa taat kepada perintah dari Allah yg tidak gw kenal sepenuhnya? akh, itulah problem gw : gw (berupaya) mengasihiNya tanpa benar-benar mengenalNya. karena itu, gw selalu merasa bhw upaya gw mengasihiNya tetaplah jadi pertaruhan. iman semata yg membuat gw yakin bhw ini adalah pertaruhan yg akan gw menangkan.

gw tau bhw dgn cara mengasihi spt ini org bisa menganggap kasih gw tidak otentik atawa genuine krn terpaksa (dipaksa Tuhan melalui HukumNya). gw gak menyangkal. begitulah gw adanya saat ini; kalo gw keleru, mudah2an Tuhan membukakan mata hati gw :-). btw, salah satu alasan gw suka buka2 Sabda Space adalah utk menyadari bhw ada cara pandang yg berbeda dgn apa yg gw yakini dan mungkin dapat jd sumber pencerahan. skali lg, trims utk sharingnya, joli.

bagian [SYMBOL] adalah pengalaman gw. bagian [TANDA] adalah kesaksian teman gw yg gw tuturkan ulang dengan menggunakan perspesktif org pertama (gw gunakan tanda kutip "...." untuk menunjukkan hal ini). gw tuliskan paralel untuk mengontraskan antara simbol dan tanda. maaf guestx kurang pintar bercerita ;-). peace...

__________________

------- XXX -------

joli's picture

@guestx, balas dendam..

guestx : apa jadinya jika gw dilahirkan di dalam budaya dimana pembalasan dendam thd org yg mencoreng nama baik keluarga adalah norma tertinggi? apa jdnya kalo insting gw yg keluar pd suatu situasi adlah menyingkirkan nyawa org lain guna menyelamatkan nyawa gw sendiri?

Sebenar-nya joli juga dibesarkan di lingkungan seperti itu ketika masih kecil, hingga lulus SD. Intrik-intrik dalam politik rumah tangga. Bersyukur oleh mama-ku semua anak dibuang jauh-jauh ke SOLO supaya memiliki lingkungan yang lebih sehat.

Ada dua didikan yang sangat berbeda, dari keluarga papa, joli belajar CERDIK dan dari keluarga mama, Joli belajar TULUS.

Hal menabur menuai, selalu Joli ingat. Untuk itulah kita mesti hati-hati dalam menjalani hidup ini. Joli nggak pernah menuntut papa untuk mengampuni namun jangan lagi berperkara, kalau mau mengingat kami anak2nya. Sungguh sedih sekali bila dendam terus berkelanjutan..

Memang benar guestx, Tuhan merikan sensor kepada Joli, sejak kecil otomatis nge-blok hal2 yang menyakitkan. Bisa tiba-tiba LUPA untuk hal2 yang menyakitkan. Jadi nggak bisa dendam karena LUPA ha..ha..ha..
Tuhan baik ama Joli. Bukan karena joli tetapi karena DIA yang melindungi joli

Tahun 2008 mulai Joli bersilaturahmi ama keluarga besar, pai-pai (hormat cara thionghua). Apa kata mereka? ha..ha..ha.. tak ada kata, hanya pelukan yang Joli terima..
Menjadi HUB komputer.. itulah peran joli sekarang ini :)

Hal kasih apapun motivasinya, apapun pamrihnya, gak pa-pa kok..

ada tulisan hai2 yang menarik tentang kasih AGAPAO..

nanti joli cari link-nya ya..

Joli suka tulisan2mu guestx :)

Kalian musti ati-ati loh ama Joli, kalau ngamuk bisa berbahaya ha..ha..ha..

guestx :
apa jdnya kalo sementara gw mengirimkan bantuan utk anak kelaparan di Afrika, gw menutup mata thd apa yg tjd dgn anak-anak buruh gw yg hidup dgn upah minimum asal memenuhi aturan pemerintah mgn UMR? apa jadinya bila advertorial jor-joran mngnai bantuan ke daerah kekeringan tidak bisa menaikkan market share perusahaan gw paling tidak dua atau tiga poin? apa jadinya bila gw sdh tdk merasa memerlukan org lain dan tak perlu dikasihi atau dikasihani org lain?

dulu Joli juga begitu, akhirnya tidak membantu..

Pak pendeta Joli juga mengatakan hal yang sama,"Mengapa kita membantu, lha jemaat kita sendiri juga kekurangan?" katanya.
Memang mayoritas jemaat di gereja kami anggota diakonia. 
Kalau hanya memikirikan "ku", jemaat ku, keluargaku, orang-orang sekitarku dan ku ku yang lain, pada akhirnya gereja tak pernah membantu yang "jauh darigerejaku"

Nah, sekarang, bila hati ini tergerak dan mampu untuk menolong, maka kami mengirimkan bantuan pertolongan.
Demikian pula kebijakan gereja untuk keadaan sekarang ini,  bila ada bencana (contoh merapi meletus kemarin),  kita wartakan. dan sungguh mengharukan, jemaat yang kurang mampu untuk makan sehari2 juga pas-pas-an bahkan kurang, rela ikut serta ambil bagian beberapa bungkus nasi dalam gerakan nasi bungkus, di kirim ke gereja Purnawan :)

Tuhan baik, DIA selalu punya CARA untuk menyeret kita masuk dalam pusaran KASIHNYA.  Seperti yang kita ketahui kan? joli dan guestx berbeda, tapi beroleh anugerah masuk pusaran cintaNYA :)

Happy Monday :)

X-1's picture

FAKTA guestx

hati gw sangat terguncang setiap mendengar berita atau cerita begini : seorg ibu membekap anaknya hingga meninggal dunia krn tak mau anaknya menderita kelaparan, seorg istri meninggalkan suaminya utk laki-laki lain yg bisa memenuhi kebutuhan seks dan materinya, seorg 'hamba Tuhan' menggunakan persembahan jemaat utk memuaskan dirinya sendiri. menjadi ibu, istri, 'hamba Tuhan' dll diawali dgn tindakan 'kasih', mengapa bisa berujung pd tindakan 'non kasih'? hal-hal spt itu membuat gw meragukan alasan lain utk mengasihi dgn setia. hanya suatu ketaatan kepada perintah yg bisa membuat mengasihi itu bertahan.

kenpa mesti terguncang? itulah yang dinamakan FAKTA HIDUP! apa aja bisa terjadi di dunia ini.

  • Bokap gw hampir bunuh nyokap gw pas gw umur 6 taon
  • kakak gw hampir bacok kakak gw yang laen pas gw SD
  • suami kakak gw hampir melakukan pelecehan sexual ke gw pas gw SD
  • Gw pernah hampir bunuh temen gw pas SMA
  • ...

kalo ga diketemukan sama Yesus gw udah mati hari ini.

 

 



__________________

mari gila bersama-sama dengan warna merah, kuning, hijau, dan biru..

 

 

joli's picture

@X-1, sisi kelam

halo X-1 salam kenal :)

 

Wah ada sisi-sisi kelam di masa lalu...


X-1 : kalo ga diketemukan sama Yesus gw udah mati hari ini.

benar, tak pernah bisa dimengerti CARA Tuhan menangkap kita.. :)

 

X-1's picture

salam kenal bu...

salam kenal juga bu joli...

__________________

mari gila bersama-sama dengan warna merah, kuning, hijau, dan biru..

 

 

guestx's picture

x-1, gw terguncang krn gw berasumsi salah

gw pikir bhw ibu yg mengandung bayinya dgn sabar slama sembilan bulan, menahan sakit melahirkan dan kemudian bertahun-tahun membesarkan anaknya adalah tanda kasih yg sejati; bgmn gw tidak terguncang kalo kemudian gw baca di koran bhw sang ibu tega menghabisi nyawa buah hatinya dgn tangannya sendiri ?

gw pikir bhw seorg prempuan yg mengikatkan dirinya dlm pernikahan dgn seorg lelaki dan berjanji di depan jemaat Tuhan akan tetap bersama pria pilihannya itu dalam suka dan duka hingga maut memisahkan adalah tanda kasih yg sejati; bgmn gw tidak terguncang kalo kemudian gw dikabari bhw sang isti tega meninggalkan suami demi seks dan uang?

gw pikir seorang hamba Tuhan yg rela meninggalkan karir dan prospek bisnis utk melayaniNya adalah tanda kasih yg sejati kpd Tuhan; bgmn gw tdk terguncang ketika serog anggota jemaatnya bercerita ke gw bhw pendetanya telah mengambil kas gereja dgn berkonspirasi dgn bendahara pembangunan gereja ?

kisah loe jg akan mengguncangkan gw, x-1, jika loe beritau gw background org2 yg melakukan hal-hal tsb adalah org2 yg banyak melakukan perbuatan kasih.

dalam keseharian gw, rasanya tidak pernah satu minggu berlalu tanpa gw mendengar, melihat langsung atau mendapat kabar, bgmn org2 yg sejauh pengamatan gw adalah org yg 'sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan manusia'  ternyata punya sisi hidup yg buat bw bertanya 'bgmn dia bisa mengasihi di sana, tetapi tidak mengasihi di sini?' stiap kali hal tsb terungkap, gw selalu terguncang, krn gw gak habis pikir, bgmn cara menjalani hidup seperti itu.

kalo ga diketemukan sama Yesus gw udah mati hari ini.

syukur kpd Tuhan. dengan satu cara atau lain cara, sebagian besar kita bisa bertahan dalam hidup ini hanya karena Dia berinisiatif menolong kita.

__________________

------- XXX -------

X-1's picture

SHOCK terapi aja guestx

1. lo shock gara2 ibu tega menghabisi nyawa buah hatinya dgn tangannya sendiri ?. Gimana dengan ibu yang nyuruh anaknya supaya ngelayani suaminya? atau menyuruh jadi pelacur? satu orang yang gw kenal baik bercerita tentang hal ini bulan lalu di gereja.

2.lo shock gara2 sang isti tega meninggalkan suami demi seks dan uang? Gimana dengan pria yang tinggalin istri n anaknya cuma gara2 hamili pembantunya waktu istrinya lagi hamil anak kedua mereka. padahal dia lulusan seminari?

3. Lo shock pendetanya telah mengambil kas gereja dgn berkonspirasi dgn bendahara pembangunan gereja. Gimana  dengan pendeta hebat yang 'maen' dengan sekretarisnya? Seorang pendeta hebat bercerita tentang kisahnya ini ke gw 2 bulan lalu.

kisah2 yg gw ceritain di koment atas tadi ada di keluarga gw yg notabene BERLABEL 'percaya YESUS'

Gw dulu dah ga mau percaya Yesus... tapi nyatanya DIA selametin jg gw..

sekali lagi, mungkin emang begitulah dunia kawan...

Pengkhianatan, penyimpangan, saling menyakiti KAYAKNYA akan terus ada di sekitar kita. kita BERHENTI melihatnya waktu kita dah 'balik ke hadiratNya sono.

jadi siap-siaplah disakiti hari ini atau esok hari

ha ha ha ha ha ha ha ha ...


__________________

mari gila bersama-sama dengan warna merah, kuning, hijau, dan biru..