Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Ari Gini Gak Punya Pesbuk?!!

Purnomo's picture

Saya menepikan sepeda motor karena hape di saku baju bergetar. “Nama pesbukmu apa? Aku mau men-tek video,” begitu suara perempuan di seberang sana.

“Aku tidak punya pesbuk,” jawab saya.

“Ari gini gak punya pesbuk?!!!!” suara itu melengking tinggi. Lalu di antara ramainya deru campur debu suara Joli terdengar bersemangat memaparkan betapa menyenangkan punya pesbuk. “Pur, kamu itu gaptek kalau gak punya pesbuk,” begitulah lurah SabdaSpace ini mengakhiri presentasinya.

 

Purnomo gaptek? Ah, saya jadi ingat sebuah peristiwa di tahun 1996.

Saya mengambil pesawat pertama Medan – Jakarta karena ada undangan rapat mendadak di kantor pusat. Sesampai di kantor pusat saya langsung ke ruang Soni yang akan memimpin rapat.

“Mas, kamu punya hape?” tanyanya.

“Tidak, Pak.”

“Sampeyan ini gimana sih. Ari gini gak punya hape? Gih, sono ke ruang personalia. Kamu dicari Mbak Rini mau dipinjami hape. Kalau kamu menolak, kamu akan dipecat.”

Ketika akan melangkah keluar ruangannya, Soni memanggil.

“Mas Pur, for your info saja. Saat ini dari seluruh manajer yunior sampai senior yang belum punya hape – yang dibeli dengan uang pribadi – hanya 2 orang. Kamu dan aku. He he he,” ia tertawa sambil mengacungkan sebuah hape.

 

Saya tahu dari senyum Mbak Rini yang kurang sempurna dia sedang jengkel. Berulang kali dengan hapenya dia memberi penjelasan, tapi saya tidak mengerti juga. Akhirnya,

“Begini saja, Mas. Make it simple. Sesampai di Medan nanti, suruh sekretarismu mengurus kartu hape paska bayar. Begitu nomornya sudah aktif, kabari aku untuk di publikasikan. Hapemu harus dalam posisi on 24 jam dalam sehari 7 hari dalam seminggu. Kalau nada panggil berbunyi, tekan tombol ini.”

“Kalau pembicaraan sudah selesai, tekan tombol yang mana?”

“Sudahlah, diamkan saja. Nanti mati sendiri,” dia memberi jawaban sederhana.

Lalu saya menerima satu set hape yang masih baru dan menandatangani surat peminjaman inventaris. “Karena level jabatanmu, kamu bisa mempergunakannya untuk keperluan keluarga atau pribadi. Semua tagihan telepon hape perusahaan yang bayar.”

Ketika melihat saya masih terbengong dia berkata, “Jangan tanya lagi. Kamu bisa membobol server kantor pusat masa pakai hape saja harus diajari?”

“Sopir kereta api belum tentu bisa menyetir mobil, Mbak,” jawab saya sambil nyengir.

“Aku tahu kamu malas punya hape karena dengannya kamu bisa dihubungi kapan saja dan di mana saja. Dan itu menyebalkan. Iya ‘kan?”

He he he he, tahu juga dia.

 

Sekitar 10 orang terlibat dalam rapat yang dipimpin Soni. Ia mendapat tugas dari dewan direksi untuk meyakinkan kami – para pemimpin marketter dari seluruh Indonesia – keuntungan penggantian mobil dinas untuk para penyelia lapangan dengan motor tiger. Tapi itu tak mudah karena semua orang tidak menyetujuinya. Di tengah perdebatan yang seru ada bunyi ringtone. Karena pada tahun itu bunyi ringtone hanya satu macam, serentak setiap orang merogoh saku atau membuka tas kerjanya, kecuali Soni dan saya.

“Gua heran sama kalian. Disuruh mematikan hape saja gak nurut,” Soni mengomel.

Soni kembali meneruskan rapatnya. Mendadak ada ringtone berbunyi lagi di ruang rapat yang sempit itu. Kembali semua orang memeriksa hapenya dan kemudian saling berpandangan.

Soni menghela nafas. Baru saja mulutnya terbuka untuk melanjutkan paparannya, suara itu terdengar lagi.

“Pak Soni, apa Bapak tidak perlu memeriksa kantong Bapak?” usul seorang peserta rapat.

Soni merogoh saku celananya, menarik keluar hape yang baru diterimanya tadi pagi, lalu terbahak. “Ternyata hape gua yang bunyi.”

“Sekolah luar negeri, jabatan tinggi, tapi . . . “

“Omong apa Mas,” tanya Soni ke arah saya.

“Bagaimana mau naik tiger kalau naik bebek saja tidak bisa?” teman di sebelah mewakili saya menjawab. Bwahahahahaha.

 

Saya melirik tas kerja saya di meja yang terbuka. Saya memandang sebuah kotak berisi hape, yang saat itu baru bisa untuk menelepon saja. Saya tidak menyangka ternyata benda itu kelak mengawali sebuah revolusi komunikasi yang merubah budaya dunia dengan signifikan dan cepat sekali, jauh lebih cepat daripada revolusi transportasi.

 

Dulu orang hanya bisa bergerak 5 km per jam. Sekitar tahun 1500 – 1840 berubah menjadi 15 km/jam dengan kereta berkuda. Tahun 1840 – 1930 manusia mempercepat geraknya menjadi 55 km/jam melalui penemuan mesin uap sehingga bisa membuat kereta api dan kapal tenaga uap. Tahun 1950 manusia bergerak 10 kali lebih cepat dengan pesawat baling-baling berkecepatan 450 – 600 km/jam. Saat in dengan pesawat jet kita bergerak 800 – 1000 km/jam atau 60 kali lebih cepat dari nenek moyang kita dengan kereta kudanya. Dan perubahan ini membutuhkan waktu 500 tahun.

 

Revolusi komunikasi tidak membutuhkan waktu selama itu. Belum 20 tahun sejak saya diperkenalkan dengan hape, sekarang dengan ‘hape’ orang bisa bertelepon sambil bertatap muka. Para pimpinan proyek bisa menelepon bawahannya yang sedang berada 1000 km jauhnya dan melalui kamera ‘hape’ bawahannya ia bisa melihat langsung bangunan yang sedang mereka kerjakan. Motor dan mobil perusahaan ditempeli dengan peralatan seharga sejuta rupiah dan dewan direksi melalui hapenya bisa mengetahui di mana aset perusahaan itu sedang berada lengkap dengan pemetaan lokasinya. Bahkan sekarang dengan ‘hape’ orang bisa membaca Alkitab lengkap, membaca jurnal-jurnal pengetahuan terkini, berkirim surat dan berpesbukria.

 

Pesbuk? Dua kilometer menjelang sampai di rumah saya melewati kawasan kampus yang ramai dengan berbagai toko, gerai, lapak dan warnet. Saya membelokkan motor ke sebuah warnet.

“Mbak, ada yang kosong?” tanya saya kepada gadis yang menunggui ‘front office’.

“Nomor 14, Pak,” jawabnya ramah.

Warnet ini mempunyai hampir 20 boks yang pintunya tidak berdaun atau berkorden sehingga mereka yang duduk di dalamnya tidak bisa melakukan hal-hal yang aneh. Saya berjalan mencari nomor 14. Tempat duduk di depan komputer berupa bangku panjang cukup untuk 2 orang. Sampai di pintu boks nomor 14 langkah saya terhenti. Mendadak saya teringat saat menerima hape dari Mbak Rini. Saya membalikkan badan dan berjalan kembali ke front office.

“Mbak, Mbak, mbokyao saya ditolongi.”

“Kenapa, Pak?”

“Tolong ajari saya membuat pesbuk.”

“Bapak mau pesbukan?” Sempat saya melihat sekilas senyumnya.

“Sudah tua begini kok pesbukan. Bos saya yang tinggal di Solo tadi menelepon. Dia mau mengirimi saya tek pilem. Saya disuruh buat pesbuk.”

“Maksud Bapak tek video?”

Sebodoh amat. Selama ini saya hanya tahu tek name, tek price, tek wondo, tek klek.

Gadis itu kemudian menjelaskan bagaimana sebuah akun pesbuk dibuat.

“Jelas, Pak?”

“Alamat imel itu apa sama dengan alamat katepe, Mbak?”

Dia tersenyum. Kembali dia memberi penjelasan. Kali ini tentang imel.

“Jelas, Pak?”

“Aduh, saya malah bingung. Mbak, bos saya itu perempuan. Tapi galaknya bukan main. Kalau sampai besok saya tidak punya pesbuk, wassalam deh.”

Gadis ini bangkit dari tempat duduknya. “Mari Pak, saya ajari lewat praktek.”

Dia berjalan menuju boks 14 dan saya bergegas mengikutinya.

 

Hampir 1 jam setelah 4 kali dia memberi contoh membuat alamat imel dan 4 akun pesbuk, barulah yang kelima bisa saya buat sendiri. Joli ternyata tidak berbohong bahwa punya pesbuk itu menyenangkan. Baru membuat akunnya saja sudah asyik.

 

(30.05.2011)

joli's picture

enak aja

Katain joli galak.
Gak lah yao, tak ada seorang-pun yang akan percaya kalau joli galak.
Boong-in mbaknya warnet lagi (ngomel.com)

“Mari Pak, saya ajari lewat praktek.”

Wah.. Diajarin dengan praktek..

Hmm..

Ternyata langsung buat 4 akun ya? Jurus-nya canggih untuk pemula.

Pasti ada ide jail ;p

Gak isa tidur, baca ss n koment via hape :)

Purnawan Kristanto's picture

Gagal menggoda Joli

Kopdar di rumah Turi yang terakhir aku tidak punya kesempatan menggoda cik Joli untuk mencoba Twitter

__________________

------------

Communicating good news in good ways

joli's picture

Wawan, buat asik dulu..

Bertemu dengan gerombolan Sinode berBARENGan dengan bertemu dengan para hamba Allah di balik Sabda adalah momen langka.

Maka Joli eman-eman bila momen ini berlalu begitu saja. Peluang ini sayang tuk di lewatkan kan??

Menggiring Beni untuk presentasi alkitab Sabda kepada teman-teman Sinode, berharap bola ini akan bergulir ke teman yang lain. Menjadi asik untuk menyelidiki firman :)

Mendengar bagaimana pelayanan DKP (dept kesaksian pelayanan) sinode, membuat-ku respek (lagi). Bukan hanya urusan "aturan" saja yang di garap ternyata, tetapi melalui DKP asin-nya garam dunia bisa dirasakan. Saya akan ikutan join next month Wan :)

Hal menggoda Joli, boleh-boleh dilakukan lagi Wan, Joli dandan cantik sik yo ha..ha..

Twiter sudah punya, tapi lum tahu cara menggunakannya, jadi lum tahu asiknya..
Buatlah Joli jadi asik dulu, nanti giliran Joli "paksa" yang lain tuk ikutan asik :p

 

Purnawan Kristanto's picture

Tergoda

Hal menggoda Joli, boleh-boleh dilakukan lagi Wan, Joli dandan cantik sik yo ha..ha.

Waaaaaa...kalau cik Joli berdandan malah aku yang tergoda ha ha ha

__________________

------------

Communicating good news in good ways

Purnomo's picture

Setelah gadis itu keluar dari boks

saya sms Joli, "Nama pesbukku ialah . . . ."  itu akun ke-5. Empat yang lain sampai sekarang aku pelihara. Salah satunya pakai gambar profil cewek Taiwan cantik. 'Kan boleh saja asal comot dari gambar google sekedar untuk ajari aku bagaimana mengisi kolom photo profile. Sambil menunggu balasan sms Joli, marital statusnya aku rubah dari single menjadi widow. Weleh, langsung saja kebanjiran friend request.

Jail? Enggaklah. Pesbuk is an easy game to play and . . . . . . surprising. Salah satu friend request datang dari temanku sendiri. Teman gereja, teman main, atau teman SS, sementara biar jadi rahasia dulu.

Selamat bobok ibu motivatorku.

joli's picture

Janda laris..

Salah satunya pakai gambar profil cewek Taiwan cantik,...... marital statusnya aku rubah dari single menjadi widow. Weleh, langsung saja kebanjiran friend request.

Nama PUR memang JAIL, entah Pur yang mana Wink

Jail? Enggaklah. Pesbuk is an easy game to play and . . . . . . surprising. Salah satu friend request datang dari temanku sendiri. Teman gereja, teman main, atau teman SS, sementara biar jadi rahasia dulu.

Ternyata janda juga laris manis ya? bagus lah..



jesusfreaks's picture

@purnomo : jelas enak yang ngajari "gadis"

tua tua keladi...

pantes toh enak pesbuk-an, yang ngajari "gadis".

pasti friend pertamanya gadis tersebut.

 

wkwkwkwk

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

nobietea's picture

hari gini gak punya..

enaknya dapet hape gretongan...

eehh om si oma itu udah nanya blum "pin bb kamu?", saran bie klo si oma joli tanya... jawabnya "beliin donk" hehe

ini teh serius om ndak ngerti fban? last year si om m23 yang ngaku ndak isa, sekarang om yang satu ini... ckckckck

__________________

maaf.. bie kurang pintar

joli's picture

Ingan Ebed dan Nobita yang lagi mojok :p

ha..ha..ha.. Nobie mengingatkan Joli di jaman dahulu kala

ketika joli belajar main Ym-an ama masdanez, di pandu pakai telpon.

Baru bisa beberapa hari, langsung praktek conference, ama mazdanez dan sibugi. Dah jadi pinter chatiing :)

Beberapa bulan kemudian, tularkan ilmu ke M23 dan Ebed juga Tantepaku..

Yang paling seru adalah ketika Ebed mojok ama Nobitea, udah gitu salah masuk ke conference-nya SSer yang lagi seru...

Duh.. ngakak tengah malam, apalagi si Erick sampai berguling-guling ha..ha..ha..

Jadi kangen pasar klewer yang lama.. pasar ruame pol, sampai uyel-uyelan hingga tengah malam sekalipun..

 

ebed_adonai's picture

@joli: halahhh...

Halahhhh..., ci joli masih ingettt aja peristiwa memalukan itu, xixixi....LaughingLaughingLaughing

Iya, betul kata koh purnomo (ci joli juga, masih inget conversation kita ttg hape putri sulung saya?). Dunia berubah. Semua berubah. Dulu skripsi pake mesin tik. Sekarang komputer. Dulu telegram, interlokal, sekarang es-em-es. Dulu nyetak film dari negatif, sekarang langsung bisa dilihat di layar. Dulu nyari customer dari mulut ke mulut, pasang banner, sekarang harus rajin2 OL di fesbuk...

Kadang (bagi saya) semuanya terasa terlalu cepat.. Nggak sempat bereaksi. Nggak sempat memahami. Tanpa sadar, beberapa tahun (atau bulan bahkan?) dari sekarang, akan ada seorang anak cowok abg dateng di beranda saya di malam Minggu...

Ya sudah.. Saya siap-siap sendal jepit bekas aja dari sekarang..., buat nyambit.....

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

Viesnu's picture

Semoga dicontoh

Gadis ini bangkit dari tempat duduknya. “Mari Pak, saya ajari lewat praktek.”

Semoga dicontoh ya Bie, bukannya malah dihina dina orang yang minta diajarin, pake ditulis diwall pula... Cry

__________________

Lovepeace..uenak..

nobietea's picture

hug

@ ompis : xixixixi.... bighug ompiiiisssss :*

@majol : hahaha... udah berapa taon yang lalu tuuh, si om yang satu itu benerbener deh. eehh om tante juga ndak ngerti yman, trus last week bie baru aja bie ngajarin guru bie yang di senior high school buat yman. padahal tu guru canggih punya... tetep ae ndak ngerti yman

maa... si burungberkicau gak seru aahh, ngdengerin kicauan orangorang muyu tar dampak negatipnya si oma bisa jadi omaoma galau lhooo

__________________

maaf.. bie kurang pintar

Love's picture

Dipaksa juga ....

Jadi ingat, saya bisa punya akun pesbuk juga karena dipaksa. Semua staf kantor harus punya akun pesbuk Wink

Dari dipaksa malah jadi seneng banget pesbukan sekarang hehehe ...

Yang udah dipaksa juga adalah twitter. Tapi paksaan itu belum membuatku jadi seneng sama twitter ....

Met datang di dunia pesbuk, Pak :)

joli's picture

Kentut-nya hai-hai, kentut AGAPE

Ketika tulisan ini dipajang di doc group fb SabdaSpace, laris manis...

ada komen2 saling silang yang menarik, ada beberapa yang Joli cuplik untuk di share disini. Karena tulisan Kentut Agapao-nya hai-hai bagus :)

AC loh, kok nulisnya jadi di sini? bukan di SS?

CP ‎Saya nulis di sini unt belajar "Create Doc" biar kadar gapteknya sedikit berkurang. Untung berhasil. Kalau tidak tengah malam begini bisa ke warnet yg buka 24 jam untuk minta diajari lagi.

bla..bla..bla..kalau mau baca komplitnya silahkan masuk di group fb Sabdaspace disini

CP kalo kamu baca deretan komen di atas, itulah alasanku kedua mengapa posting di sini. Budaya komen silang-menyilang tumpang-menumpang tindih-menindih inilah yang hilang dari SS dan sekarang dikangeni banyak orang.

Hai Hai :

Forum Diskusi itu ibarat SEMINAR. TOPIK ditetapkan dan disajikan dengan CARA tertentu dengan lama tertentu. Penanya ditetapkan. Yang ditanyakan dibatasi. CARA bertanya ditetapkan. Jawaban diberikan.

Semuanya dengan CARA TERTENTU yang mereka sebut ILMIAH alias SANTUN alias CERDAS.

Itu sebabnya anda NGGAK pernah KANGEN dengan SEMINAR yang anda ikuti.

Apa alasan UTAMA orang Kristen ke GEREJA? TAKUT dan KANGEN.

Takut MASUK neraka karena tidak ikut KEBAKTIAN dan KANGEN ngerumpi dengan sesama jemaat sebelum dan sesudah kebaktian.

Kenapa SABDA Space membuat kita KANGEN?

Karena saat KONSLET dan mau MENCRET pun anda bisa ke SS dengan penuh percaya diri. Meskipun Mencretnya BAU sekali namun anda tetap DILAYANI karena PASTI ada yang terpicu dan terpacu untuk atau ada yang MAU melayani anda. Ada yang menegur dengan SANTUN, ada yang MEMAKI, ada yang MENCRET untuk menunjukkan dia punya lebih BAU bahkan ada yang MENJILAT.

Anda mustahil kangen bila SABDA Space adalah

1. Catwalk unjuk kemolekan mencari pujian, "Anda Kristen tulen!"
2. Etalase memajang tulisan, "Ini tulisan-tulisan Kristen tulen!"
3. Panggung unjuk pura-pura jadi orang saleh

Anda KANGEN Sabda Space karena di sana, ketika MENCRET pun anda mencium harum ayam goreng dan senandung sinden yang disajikan hanya karena mereka suka melakukannya.

SUKA itulah PHILEO.

AGAPAO itulah KASIH.

Apa itu KASIH?

KASIH adalah MEMILIH untuk TIDAK MEMBENCI walaupun tidak SUKA dan tidak PURA-PURA menyakainya.

Tidak seorang pun yang SUKA bau KENTUT. Namun tidak seorang pun yang TIDAK SUKA kentut. Bahkan hai hai pernah panik gara-gara nggak bisa KENTUT.Akan tetapi, walaupun merasa LEGA sekali setelah KENTUT namun tidak seorang pun yang merasa BANGGA dengan KENTUTNYA. Itu sebabnya kita MEMILIH untuk TIDAK membencinya walaupun tidak SUKA bau KENTUT dan tidak PURA-PURA menyakainya. Itulah KASIH alias AGAPAO. Itu sebabnya Yesus berkata:

AGAPATE (kasihilah) MUSUHMU!

JANGAN membencinya namun TIDAK perlu pura pura MENYUKAINYA!