Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Jodoh di tangan Tuhan atau manusia?

thekingdomseekers's picture

Sebagian orang percaya bahwa jodoh ada di tangan Tuhan secara mutlak dan sebagian lagi percaya bahwa jodoh ada di tangan manusia. Manakah yang benar? Seberapa pentingkah kita mengetahui siapa penentu jodoh kita?

2 Pendapat Besar

Mereka yang percaya bahwa jodoh ada di tangan Tuhan, meyakini bahwa Tuhanlah yang menggerakkan hati setiap pria dan wanita untuk membuka hatinya terhadap lawan jenis yang mereka lihat, temui, atau yang berinteraksi dengan mereka. Tuhan juga yang mereka-rekakan segala situasi dan keadaan yang memungkinkan dua hati pada suatu titik meyakini bahwa lawan jenis yang mereka temui itu adalah seseorang yang Tuhan sediakan bagi mereka.

 

Sedangkan bagi mereka yang percaya jodoh berada di tangan manusia, meyakini bahwa manusia sendirilah yang mengambil keputusan siapa yang ingin mereka dekati dan pada akhirnya siapa yang akan mereka "tembak" (bila pria) atau siapa yang akan mereka terima cintanya (bila wanita). Tidak menutup kemungkinan wanita yang menyatakan cinta/ sayang dahulu, dan pria yang meresponinya.

 

Semua Pendapat Benar

Dua pendapat di atas semuanya benar, dalam hal ini pendapat pertama disebabkan karena campur tangan Tuhan yang sedemikian besar dan pendapat kedua dikarenakan oleh keputusan dan usaha yang dilakukan oleh manusia.

 

Namun secara pribadi, saya memiliki pandangan lain, yaitu bahwa JODOH ADA DI TANGAN TUHAN & SEKALIGUS DI TANGAN MANUSIA.

 

Mengapa begitu?

Ada dua hal besar yang sangat berperan di sini, yaitu:

1. Campur tangan Tuhan (Inisiatif Tuhan)

2. Kehendak bebas manusia (freewill)

 

Campur Tangan Tuhan (Inisiatif Tuhan)

Pernikahan/ perjodohan itu pada dasarnya adalah inisiatif Tuhan, seperti yang sudah digambarkan dalam Kejadian 2: 18- 25. Pada waktu itu Tuhan menciptakan seorang pasangan yang sepadan untuk Adam sebagai penolong hidup Adam. Tuhan tahu persis bahwa sosok Hawa inilah yang terbaik buat Adam. Tuhan menciptakan Hawa sedemikian rupa sehingga ketika dibawanya dia kepada Adam (ayat 22), hati Adam terpaut kepadanya sampai dia berkata: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku...". Inilah bagian dari inisiatif (campur tangan) Tuhan, yaitu memciptakan (menyediakan) dan mempertemukan.

 

Kehendak Bebas

Pada waktu itu, memang Tuhan hanya menciptakan satu orang lawan jenis saja untuk Adam, sehingga bisa muncul di pikiran kita bahwa Adam tidak punya pilihan lain selain Hawa. Tapi, marilah kita coba cermati dan perhatikan baik-baik respon Adam. Dia tidak menolak Hawa. Dia tidak minta disediakan sosok lain selain Hawa. Dia meresponinya secara positif. Dia membuka hatinya. Hatinya tergetar melihat Hawa yang Tuhan sediakan untuk dirinya. Dia percaya bahwa Hawa yang seperti itulah yang terbaik untuk dia. Inilah bagian manusia, yaitu menggunakan kehendak bebasnya untuk menerima atau menolak apa yang sudah Tuhan siapkan di depan mata. inilah pilihan hidup kita. Tuhan tidak pernah memaksakan kehendakNya karena Dia menghargai kehendak bebas manusia, bahkan ketika manusia berkehendak untuk tidak taat kepada Dia dengan memakan buah terlarang itu.

 

Konteks Kehidupan Modern

Dalam kehidupan modern sekarang ini, Jodoh di tangan Tuhan & sekaligus di tangan manusia menjadi semakin jelas, karena pria dan wanita single dihadapkan kepada banyaknya model lawan jenis, atau sebaliknya, begitu sedikitnya model lawan jenis (apalagi yang "ideal"), tetapi yang jelas mereka ada, dan jumlahnya lebih dari satu. Dari pihaknya Tuhan, Dia akan membuka pintu supaya para pria dan wanita itu bisa berjumpa dan berinteraksi dengan lawan jenis mereka. Dari pihak kita, manusia perlu mencari teman hidup yang terbaik menurut mereka, menurut kriteria masing-masing, membuka hati, dan memutuskan siapa yang akan dinikahinya.

 

For the glory of the Lord and HIS church

Tuhan memberkati

 

 

Oleh:Admin thekingdomseekers.wordpress.com

 

mikael1067's picture

Jodoh itu...

Salam kenal, saya anggota baru SS :)

Memang, jodoh itu sesuatu yang kompleks. Saya merekomendasikan Anda untuk membaca buku "Pacaran Asyik dan Cerdas" karya Arie Saptaji untuk lebih jelasnya. Pengalaman saya sendiri, saya dijodohkan. Dan menurut saya itu alkitabiah. Bagi saya, tidak masalah dijodohkan. Seiring berjalannya waktu, saya belajar mencintai pasangan saya itu.

Semoga memberkati.

GBU

__________________

Allah itu kasih

Koleksi Foto Sepur Saia

KEN's picture

Belajar mencintai berbeda dengan cinta pertama

Menurut saya, cinta yang dipaksakan atau belajar mencintai lebih menyakitkan atau lebih menderita daripada sakit gigi. Semacam ada duri yang tersangkut dalam daging yang begitu mengganjal. Dan itu akan dibawa hingga mati (kalau kuat). Tapi, inilah fakta yang ada, oleh berbagai sebab. Hanya ada dua pilihan dalam kasus ini, menolak atau mengiyakan. Dan kedua pilihan itu, masing-masing beresiko yang tak mungkin disangkal.