Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Allah Mencipta Dengan Mengingatkan Jadilah Petang Dan Jadilah Pagi

Tante Paku's picture

http://i174.photobucket.com/albums/w119/dimas_tandayu/ZZZShotwithhubble_BLOG.jpg

Sumber segala kehidupan adalah Allah Sang Pencipta, tidak ada Pencipta lain selain Allah. Hanya ada satu Allah yang MENCIPTA dari TIADA menjadi ADA, Allah berfirman : “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, (Yesaya 45:5). Mulailah Allah mencipta apa yang kelak akan menjadi senjata kita.

Kej. 1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong gelap gulita menutupi samudera raya,  dan Roh Allah  melayang-layang  di atas permukaan air.

KOSONG semua itu dari kosong, seperti kita manusia yang sering tidak mengerti dengan sebuah kekosongan, dari lahir, hidup, susah senang dan akhirnya mati. Semua kembali kosong, karena memang sudah semestinya begitu. Alkitab berkata, Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran .” (Yohanes 4:24). Roh Allah terlebih dahulu melayang-layang ke bumi yang kosong dan gelap namun sudah ada air. Untuk itu Ia bersabda kembali.

1:3 Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang .” Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik,lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.

“Jadilah terang.” Adalah kalimat pertama sebagai tanda bahwa satu-satunya jalan untuk bisa melihat harus ada TERANG, karena langit dan bumi yang diciptakanNya ternyata masih gelap. Tentu saja terang di sini adalah terang bagi Allah karena Allah hanya mengatakan JADILAH TERANG tanpa ada bentuk penerang yang kita bayangkan selama ini. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin. (1 Tim. 6:16).

Lalu dipisahkan terang dari gelap ini bukan berarti tidak ada keterkaitan sama sekali, justru saling mempengaruhi, saling menghidupkan, sebagai pertanda ada perputaran yang terus berputar saling kait mengkait. Petang dan pagi
adalah awal ditentukannya hari, namun kita tidak tahu apakah 1 harinya manusia adalah 1000 harinya Allah? Namun di akhir penciptaan selalu disebutkan ITULAH HARI pertama, kedua dan seterusnya. Yang jelas Allah mengatakan PETANG dan PAGI sebagai pemisah antara SIANG dan MALAM, antara TERANG dan GELAP. Dan perkembangan ilmu pengetahuan menamakan pergantian itu sebagai HARI dan akhirnya muncul penanggalan yang kita kenal hingga saat ini.

http://4.bp.blogspot.com/_DM3UkdbsH4o/TGh2gy1WnzI/AAAAAAAAADA/Ow2mOi56v8E/s1600/high-def-space-sun-earth-wallpaper.jpg

1:6 Berfirmanlah Allah: “Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.”
1:7 Maka Allah menjadikan cakrawala  dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya.Dan jadilah demikian.
1:8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi,  itulah hari kedua.

Bila kita membaca firman di atas, tanpa perlu menafsirkannya, yang bisa kita bayangkan adalah langit dan bumi dalam gumpalan air sebelum akhirnya diciptakan cakrawala. AIR rupanya mengambil peranan sangat penting dalam kehidupan ini, tanpa air rasanya tidak ada kehidupan yang berarti. Namun ada ayat menjelaskan bahwaLangit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan dengan lantang bahwa Allah ada. (Rm 1:20).

Itulah DUA SAKSI SAH ciptaan Allah  dengan suatu daya cipta yang begitu tinggi dan mengajarkan kekuasaan dan keilahianNya yang kekal. Allah adalah pribadi yang hidup. bermoral dan penuh hikmat.

1:9 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering. ” Dan jadilah demikian.
1:10 Lalu Allah menamai  yang kering itu darat, dan kumpulan air  itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik

Bumi sudah menampakkan wujudnya, air dan daratan sudah dipisahkan namun masih kosong, tidak ada apa-apa, hanya air dan darat, namun Allah melihat semuanya baik, Allah pun melanjutkan mencipta.

1:11 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda,   tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis  pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.” Dan jadilah  demikian.
1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis  tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji.

Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Sekali lagi Allah mencipta semua tetumbuhan dari segala jenis adalah BAIK, jadi tidak ada tumbuh-tumbuhan di bumi ini yang sebetulnya tidak bermanfaat, pasti akan ada manfaatnya bagi manusia, karena Allah sendiri sudah mengatakan semuanya baik, maka tinggal penghuninya lah yang harus mengolahnya hingga berguna, tidak ada yang tidak berguna.

1:13 Jadilah petang dan jadilah pagi,  itulah hari ketiga.

Allah mengakhiri penciptaannya dengan kalimat jadilah petang dan jadilah pagi pada hari ketiga, mungkinkah petang dan pagi harus diingatkan agar tidak lupa? Ah, itu hanya pikiran kita manusia saja karena sudah tahu, tapi adakah misteri  di balik kalimat jadilah petang dan jadilah pagi?

1:14 Berfirmanlah Allah: “Jadilah benda-benda penerang  pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam.  Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda   yang menunjukkan  masa-masa  yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan jadilah  demikian.
1:16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai  siang dan yang lebih kecil untuk menguasai  malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
1:17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

http://t4ndid.files.wordpress.com/2009/12/ilmiah1.jpg

Terang ini tentu berbeda dengan TERANG pada penciptaan di atas. Terang pada penciptaan awal adalah terang tanpa bentuk benda pendukung, namun pada penciptaan berikutnya Allah menciptakan benda-benda penerang yang sesungguhnya sebagai pertanda pergantian siang dan malam, hari demi hari dan seterusnya seperti yang sudah kita kenal sekarang ini.

1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi,   itulah hari keempat.

Pada hari keempat inilah kita lebih jelas mengenal arti jadilah petang dan jadilah pagi, karena benda-benda penerang sudah pasti seperti yang kita ketahui selama ini.

1:20 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk   yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.   “
1:21 Maka Allah menciptakan  binatang-binatang laut  yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan d  dalam air, dan segala jenis   burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:22 Lalu Allah memberkati semuanya  itu, firman-Nya: “Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak.”

Seperti juga pada tumbuh-tumbuhan, segala makhluk hidup yang diciptakan SEMUANYA BAIK, artinya tidak ada yang tidak baik. Namun dalam perkembangan berikutnya, manusia penghuni bumi ini yang menjadikan beberapa binatang adalah tidak baik, entah untuk disantap maupun dipelihara, apapun teorinya, segala binatang diciptakan semuanya baik. Perbuatan manusialah yang sering mendatangkan kebaikan dan keburukan.

1:23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.
1:24 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis   makhluk  yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar.” Dan jadilah   demikian.
1:25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_darwinisme/yalanliyor48d.jpg

Semua binatang adalah baik, apa yang telah diciptakan Allah adalah baik. Namun manusia akhirnya berhak untuk menguasai semua binatang itu seperti yang telah diperintahkan oleh Allah sendiri di penciptaan berikutnya.

1:26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar  dan rupa  Kita, supaya mereka berkuasa  atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”

Ayat inilah yang sering menjadikan kontroversial bahwa Allah telah mencipta manusia sebelum Adam, padahal di pihak lain mengatakan bahwa yang dimaksud manusia itu adalah Adam. Kata KITA disini menunjukkan ada Oknum yang
bekerjasama dalam proses menciptakan manusia, inilah yang harus dipahami untuk mengakui bahwa Adam adalah manusia pertama yang dijadikan sebagai gambar dan rupa Allah. Gambar dan Rupa Allah sendiri sering menimbulkan perdebatan juga, seperti apa gambar dan rupa Allah itu? Bukankah Allah itu ROH? Ya, Allah memang Roh, gambarnya ya seperti kita ini, manusia yang hidup, mau repot cari gambar apalagi selain diri kita sebagai gambar dan rupa Allah? Bukankah manusia itu sudah indah sebagai gambar Allah? Apakah ada manusia yang menyesal sebagai gambar dan rupa Allah?

Allah telah memberikan kepada manusia telinga, mata, pengetahuan, kecerdasan, keinginan, dan kekuatan seperti yang Ia miliki.

http://septian.files.wordpress.com/2008/04/creationofadam.png?w=520

1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah  diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah  banyak  ; penuhilah bumi  dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas   ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi.  “
1:29 Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa,  Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya. ” Dan jadilah demikian.
1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya  itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi,  itulah hari keenam.

Begitulah akhirnya mandat Allah pada manusia untuk bertanggung jawab yaitu beranakcucu dan bertambah banyak untuk memenuhi bumi dan menaklukkan serta menguasai dan tentunya memelihara seluruh tetumbuhan dan mahluk hidup di air, udara, maupun daratan. Dan Allah melihatnya sungguh amat baik. Sekali lagi SUNGGUH AMAT BAIK. Bukankah manusia juga memiliki suara hati yang mengajarkan kepadanya mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, karena Allah Pencipta yang suci adanya, menyukai segala yang benar dan MEMBENCI SEGALA YANG JAHAT, Allah hanya melihat semuanya SUNGGUH AMAT BAIK!

Kej. 2:1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
l  2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu

Proses penciptaan Allah selesai pada hari keenam dan hari ketujuh memberkati dan menguduskannya. “Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh Firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. (Ibrani 11:3).

“Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaanNya!” (Yes. 6:3).

http://www.inrimartha.com/wp-content/uploads/2010/11/JesusHug.png

Allah memberkati dan menguduskannya artinya seluruh dunia dan setiap yang ada di dalamnya menjadi milik Allah, oleh sebab itu Allah memperhatikan dunia ini dan setiap orang yang ada di dalamnya.Allah menjadikan ADA dari TIADA, akan tetapi tiada itu sendiri adalah suatu keadaan, karenanya, tiada juga muncul dari ada. Segala sesuatu tercipta atau terjadi karena dua kekuatan di alam semesta ini, maka Allah selalu mengakhiri dengan firman JADILAH PETANG DAN JADILAH PAGI. Itulah makna bahwa alam semesta ini saling isi-mengisi, saling berkait, saling mempengaruhi sehingga tidak mungkin lagi dipisah-pisahkan. Tidak ada yang paling penting, tidak ada yang paling
tinggi ataupun paling rendah. Semua itu tali-temali dan kait mengkait, saling mempengaruhi, saling membasmi juga saling menghidupkan, karenanya berputar terus dan terus berputar. “Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikanNya kepada siapa yang dikehendaki-Nya!” (Dan.4:32)

JADILAH PETANG DAN JADILAH PAGI, mana ujungnya mana pangkalnya, mana awalnya mana akhirnya , semuanya sudah tidak ada lagi, semuanya menjadi wajar dan semestinya begitu, maka Allah selalu mengulangi di setiap akhir
penciptaannya. Jika petang meninggalkan pagi dan pagi tidak menghampiri petang akan terjadi perputaran yang tidak selaras. Allah menghendaki semua manusia dapat menempatkan diri masing-masing selaras dengan KEHENDAK ALAM. Kalau manusia dapat menyesuaikan diri dengan segala apa yang diperbuatnya dengan berimbang sempurna, dunia akan tenteram dan aman. Namun menyesuaikan diri dengan kehendak alam itulah hanya mudah dibayangkan namun sukar dilaksanakan. Padahal Allah selalu mengingatkan JADILAH PETANG DAN JADILAH PAGI, dalam kehidupan manusia sering lupa bahwa tidak ada yang menang atau kalah, sebab yang menang mutlak dan abadi hanya Allah. “Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selam-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.” (Mazmur 90:2).

Kej. 2:4 Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, –
2:5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi,  dan belum ada
orang untuk mengusahakan tanah itu;
2:6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu–
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup .

TUHAN Allah adalah Yesus Kristus yang kemudian melanjutkan proses penciptaan dari materi yang sudah diciptakan oleh Allah, dari sinilah cerita terus berlanjut dan Yesus Kristus harus bertanggung jawab juga dengan apa yang telah diciptakan demi Allah Bapa yang berpaling dariNya ketika nyawanya meradang di kayu salib. “Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapanNya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepadaNya kita harus memberikan pertanggungan jawab.” (Ibr. 4:13).

“O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusanNya dan sungguh tak terselami jalan-jalanNya!” (Rom.11:33)

“Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa ; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan.” (Why. 4:11).

Mempercayai dan meyakini Allah harus seperti anak-anak dengan iman sederhana berdasarkan Allah dalam Alkitab dan alam semesta ini.

http://edyprayitno.files.wordpress.com/2008/09/cristo003.gif

Illustrasi : secangkirkopipagi.wordpress.com, muhammad-surya-romadhan,harunyahya.com,septian.wordpress.com, inrimartha.com,

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

Wapannuri's picture

Nek saya loh Te...

Murid mengartikan :

Pertama - tama Allah menciptakan waktu. Loh kenapa ? Karena Allah adalah abadi (tanpa awal dan tanpa akhir, yang awal dan yang akhir) !

Dengan menciptakan terang dan gelap maka Allah membuat standar waktu ! Terus Allah masuk ke dalam waktu tersebut ! Caranya ya Sim salabim, soalnya kan Dia sakti mandra guna ! Bisa masuk dan keluar dari benda "waktu"

Dunia ini dikotakkan Allah dalam Waktu ! Karena itu harus ikut aturan - aturan dari waktu ! Ada masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Nek dilihat dari perspektif tanpa waktu, maka aturan yang berlaku akan berubah 180 derajat !

Berhubung tante GAPTEK maka saya kasih contoh internet ini aja te. Biar sama - sama gak nyambung, gak ngerti, dan bingung dewe !

Dunia saya di Surabaya, sementara Tante di Solo. Nah, saat ini kita terbatas ruang dan waktu. Tapi nek ada internet maka kita menembus batas ruang dan waktu ! Kita bisa ngomong pake Mike dan earphone, kita bisa liat - liatan pake webcam, dan mungkin di masa depan kita bisa pegang - pegangan pake teknologi 3D ! Padahal tante di Solo dan saya di Surabaya. Hukum waktu sedikit bisa diakali !

Mungkin 100 tahun lagi kita bisa pake TELEPORT kayak filem star trek itu loh Te ! Kita masuk ke ruangan terus disinar dan ABRAKADABRA, kita pindah ke lokalisasi (maksudnya di lokasi yang sama!) sama - sama dalam sekejab !

Ato kayak filemnya Leonardo De KacangKapri itu Te, masuk ke dalam alam mimpi. Terus masuk ke dalam alam mimpinya lagi. Wes mimpi tapi mimpinya dimasuki lagi, terus mimpi dan dimasuki lagi. Ini namanya Incepction mimpi 3 tingkat ! Ada perbedaan waktu di sana ! 

Mimpi tingkat pertama adalah 1 : 100. Terus mimpi tingkat kedua 1 :1000, dan seterusnya. Artinya 1 jam dalam alam sadar adalah 100 jam di alam mimpi. Terus 1 jam di alam mimpi tingkat 2 berarti 1000 jam di dunia nyata ! Gitu Te. Semoga tante bingung soalnya saya sendiri juga bingung liat filem ini ! 

Semoga tante nyambung soalnya saya sendiri gak nyambung dengan tulisan saya ini ! 

 

Gitu Tante..... 

__________________

Dunia di mata Wapannuri.com

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tante Paku's picture

Wapannuri Perjalanan menembus waktu

Wapannuri, saya nikmati pengakuanmu. Allah memang tak terbatas dan terikat oleh waktu. Waktu sebagai tanda suatu kehidupan baru dimulai dan diakhiri untuk segala yang diciptakannya. Oleh sebab itu Allah selalu mengingatkan.

 

Oleh sebab itu, manusia yang telah diberi akal dan pikiran ini harus bisa berdamai dengan waktu untuk meneruskan ciptaan TUHAN Allah yang semua materinya telah disediakan oleh Allah. Segala macan penemuan teknologi adalah hasil karya manusia untuk berdamai dengan waktu dan bisa bebas memanfaatkan waktu dengan semua penemuannya itu. Soal  TELEPORT kan sudah dipakai oleh Arad & Maya. Soal mesin waktu sudah banyak diungkap dalam cerita dan film-film fiksi ilmiah, bisa jadi kelak semua itu  AKAN TERWUJUD. Ah jadi ingat, saya mau buat novel tentang hal ini, tapi belum kesampaian juga, draft sudah di kepala dan setiap malam 

 

mengetuk-ngetuk untuk minta dituangkan dalam tulisan.

 

Soal mimpi dalam mimpi, namanya juga film, yang nyata saja sudah ada tuh, namanya PERJALANAN ASTRAL atau ROGO SUKMO yaitu suatu fenomena spiritual di mana jiwa atau tubuh astral manusia melakukan perjalanan dalam keadaan sadar setelah terbebas atau keluar dari tubuh fisik, yang terkenal tokohnya adalah pendeta Tibet yang bernama TADALINKA LOBSANG bukunya yang 

 

ditulis Beyond The Tenth menceritakan pengalamannya dalam menjelajah sudut-sudut bumi maupun luar angkasa tanpa tubuhnya ikut yang diistilahkan 

Physycal Body.

 

Soal tulisan nyambung dan nggak nyambung, saya selalu mengulang untuk membacanya dan berusaha menyambung-nyambungkan saja ha ha ha ha ha........

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

KEN's picture

Wapan: Ralat!

Mimpi tingkat pertama adalah 1 : 100. Terus mimpi tingkat kedua 1 :1000, dan seterusnya. Artinya 1 jam dalam alam sadar adalah 100 jam di alam mimpi. Terus 1 jam di alam mimpi tingkat 2 berarti 1000 jam di dunia nyata ! Gitu Te. Semoga tante bingung soalnya saya sendiri juga bingung liat filem ini !

 

Seharusnya:

 

Mimpi tingkat pertama adalah 1 : 100. Terus mimpi tingkat kedua 1 :1000, dan seterusnya. Artinya 100 jam dalam alam sadar adalah 1 jam di alam mimpi. Terus 1000 jam di alam mimpi tingkat 2 berarti 1 jam di dunia nyata ! Gitu Te. Semoga tante bingung soalnya saya sendiri juga bingung liat filem ini !

 

Soalnya, dunia mimpi itu katanya, pergerakan 100x lebih cepat jika dibandingkan dengan dunia nyata. Gue suka banget pelem rumit ini, makanya gue lagi pelajarrin, buat jadi bahan tulisan di SS haha...

Wapannuri's picture

Cocok buat KEN

ayo..........kapan di repiu pilem inceptioon iki ! Tak tunggu ya ken ! Awas kamu gak konsisten ! Cepetan sana pelajari dan tulis di ss ! tak tunggu...tak tung...tak tung di tendang mbok mu...tak tung...tak tunggu loooo!

__________________

Dunia di mata Wapannuri.com

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KEN's picture

Wapan: Kebayang ngga?

Hidup yang kita hidupi ini adalah bagian dari mimpi seperti yang dipelemkan melalui pelem Inception itu? Setelah kita mati nanti, kita tiba2 tersadar dan sebenarnya kita sudah berada di sorga dari kekal sampai kekal. Karna bosan dengan kekekalan itu, lalu kita menciptakan sebuah mesin seperti yang dipakai dalam pelem itu, untuk masuk ke alam waktu yang sekarang kita hidupi ini?

 

Ngga usah dijawab, hanya selingan aja. Tunggu aja, semoga saya bisa menuangkannya. Hanya saja, waktunya ngga janji.

Veritas's picture

jadi aku dan kamu itu

jadi aku dan kamu itu sebenarnya berada dalam mimpi "sesorang" ? Atau kita masing2 bermimpi dan ketemu di dunia mimpi?

 

__________________

Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS

http://www.facebook.com/veritasq

KEN's picture

Veritas: Bukan!

Saya hanya mengandaikan.

Mengandaikan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Hidup kita ini adalah alam mimpi tingkat pertama. Ketika kita bermimpi dari alam mimpi tingkat pertama, mimpi kita selanjutnya itu adalah mimpi tingkat kedua, dan begitu seterusnya.

Ketika kita bermimpi di alam mimpi tingkat pertama ini, dan mimpi kita itu adalah alam mimpi tingkat kedua, manakala cerita dalam mimpi tingkat kedua itu kita mengalami kematian maka, pada saat kita mati di alam mimpi tingkat kedua, kita tersadar dan kembali ke alam mimpi tingkat pertama.

Dalam pelem Inception itu, mencoba memberitahukan kita bahwa, kita hanya sanggup bermimpi atau menembus alam mimpi hanya mentok pada level atau tingkat kelima saja.

Apabila kita andaikan bahwa, hidup yang kita hidupi ini adalah mimpi tingkat pertama maka, level atau tingkatan mimpi itu mencapai enam tingkat.

Kita mendapat satu angka manusia. Enam!

Hanya dua orang yang diceritakan telah menembus alam mimpi level kelima dalam pelem itu, ia adalah Cobb dan Saito. Pada setiap level, kita tidak akan kembali apabila kita tidak mampu membedakan mana nyata dan mana mimpi. Ada dua kemungkinan, yang pertama sudah saya sebutkan di atas. Dan yang kedua, semua ingatan tentang dunia nyata, dihapus dari memori otak kita, sehingga kita tidak tahu mana yang nyata dan mana yang mimpi.

lapan's picture

Ken: Kok gitu?

Mimpi tingkat pertama adalah 1 : 100. 

Terus mimpi tingkat kedua 1 :1000, dan seterusnya. 

 

Artinya 100 jam dalam alam sadar adalah 1 jam di alam mimpi. 

Terus 1000 jam di alam mimpi tingkat 2 berarti 1 jam di dunia nyata ! 

 

Kok, 100 jam alam sadar = 1 jam mimpi, tapi berikutnya, 1 jam alam sadar = 1000 jam mimpi, jadi bolak balik gitu? 

 

Kalau pergerakan dunia mimpi 100 kali lebih cepat, berarti ya bener si Wapan donk, berarti kalau dunia nyata baru jalan 1 jam, karena mimpi lebih cepat 100 kali, jadinya uda jalan 100 jam.

__________________

imprisoned by words...

Wapannuri's picture

I love 8

i love your lapaaan.....alias wapan versi perempuan ! Wakakakakk

__________________

Dunia di mata Wapannuri.com

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

lapan's picture

Yakin???

Hahahaha yakin pan (lapan versi lelaki)? :p

 

 

__________________

imprisoned by words...

KEN's picture

lapan: sorry

Saking buru2nya pas koment. (Karna waktu mepet).

Seharusnya 1 jam alam sadar sama dengan 100 jam alam mimpi. Maksudnya memang begitu haha...

lapan's picture

it's okay

hahaha gpp santai :D

__________________

imprisoned by words...

Veritas's picture

Saya melihat core BUDDHIST di

Saya melihat core BUDDHIST di tulisan ini... :)

__________________

Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS

http://www.facebook.com/veritasq

Tante Paku's picture

Hai Hai Budha pelit

Veritas, kurang lebih setahun yang lalu saat berjumpa pertama kali dalam Kopdar dengan Hai Hai, banyak menceritakan tentang pengalamannya dengan pengikut 

 

Budha. Saya selalu terngiang dengan kalimat ada tiada ada tiada dalam tiada ada ada tiada ada, begitulah dengan segala macam bla bla bla tentang ajaran Budha. Ketika 

 

menuliskan tentang Kitab Kejadian Bab 1 ini, kembali kalimat itu memenuhi pikiran.

 

Alkitab itu adalah RAJA KITAB, TUHAN Allah menjadikan dunia dengan hukum-hukum seperti Allah sudah memberikan perlengkapannya. 2 saksi adalah SAH, itulah standard hukum di dunia ini. Untuk menentukan apakah Alkitab adalah Raja Kitab Suci paling tidak dibutuhkan 2 Kitab Suci yang ada di dunia ini. Pikiran saya melayang jauh ke ORANG MAJUS yang datang tatkala Juru Selamat Dunia lahir di Betlehem. Siapakah orang Majus ini? Itulah misteri yang akan mengungkap  beberapa Kitab Suci yang kelak akan menjadi SAKSI akan 

 

KEBENARAN ALKITAB.

 

Hai Hai sudah mempelajari hal ini dengan mendalam, tapi  PELIT untuk mengungkapkannya dengan cepat. Malah seringnya memberi skenario buat main 

 

kethoprakan, apa tidak kurang asem tenan? Maklum lah, dia masih suka menggoda anjing yang gonggongannya keras, nalurinya sebagai pelatih anjing tak bisa hilang begitu saja, justru malah keasyikan jadi lupa kalau dia banyak PR-nya ha ha ha ha ha......

 

Blog saya di atas hanya permukaannya saja, saya tidak sanggup mengajarkannya lebih mendalam, karena memang saya awam dalam teori-teori teologi, belajar 

 

membaca Alkitab saja setelah terdampar di SABDA Space ini kok. Anehnya, saya kok tidak terpengaruh segala macam KALIMAT-KALIMAT yang dianggap beberapa orang KASAR itu dan tidak terpengaruh untuk ikut kelompok sana-sini, saya membaca untuk BELAJAR, saya belajar untuk MENCARI MUTIARANYA. Bahkan satu blog bisa saya baca puluhan kali untuk mencoba memahaminya, tanpa perlu menuduh sesat dan lain sebagainya. Bila tidak tahu, saya bertanya, kalau malu 

 

bertanya, saya mengikuti jejak-jejaknya dengan diam-diam atau bertanya dengan diam-diam pada sarana yang tidak terbuka.

 

Menurut saya tidak ada yang salah dengan semua penghuni SABDA Space ini, cuma cara pandangnya saja yang berbeda, cuma IMAN-nya saja yang tidak sama, 

 

padahal kita tahu TIDAK ADA Blogger SS ini yang punya iman sebesar BIJI SESAWI ha ha ha ha ha ha ha ha ha..............

 

Veritas, terima kasih atas tanggapan anda yang benar itu.

 

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

ebed_adonai's picture

@TP: Kok..

Kok kecil banget ya?

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

Tante Paku's picture

Ebed, tidak dipakai

Kang Ebed, kalau belum dipakai memang harus jadi anak kecil dulu dah. Tapi percayalah, kecil bukan sebagai ukuran kebenaran, TUHAN Allah sudah mendisainnya dengan sedemikian sempurna. Jadi, kecil-kecil cabe rawit he he he he he.....

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

lapan's picture

TP Liar

Tante, gw mau berpikir liar dulu ya, tapi gak liar-liar amat sih, cuman sedikit lah. Hohoho

 

Begini tante, apa iya Adam itu manusia pertama yang diciptakan Tuhan? Soalnya di hari keenam udah dibikin.

Ada sih penjelasan yang bilang itu baru rohnya, ada yang jelasin itu baru blueprint.

Tapi kok Allah berfirman pada roh/blue print supaya beranak cucu dan memenuhi dan menaklukkan bumi?

Aneh aja...

Tapi kalo Adam bukan manusia pertama, kenapa ada ayat ini (contoh salah dua):

 

1 Kor 15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.

1 Kor 15:47 Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.

Kata pertama yang miring2 itu dari protos, artinya bisa "pertama, sebelum, terpenting".

Gmn ya?

 

__________________

imprisoned by words...

Tante Paku's picture

Lapan, Adam = Manusia

Kata manusia dalam Kejadian 1:26-27 dalam bahasa Ibrani adalah Adam. Lalu kenapa kata Adam kadang-kadang diterjemahkan manusia dan kadang-kadang diterjemahkan Adam? Ini masalah konteks. Soalnya kata Adam bisa diterjemahkan sebagai umat manusia secara keseluruhan dan bisa juga merujuk ke manusia pertama, dalam bahasa Ibrani keduanya adalah satu kata yang sama. Kenapa mereka satu kata yang sama? Karena dalam konsep Firman semua umat manusia adalah keturunan Adam.

 

Kejadian 1:26 Befirmanlah Allah : "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,...

 

Kejadian 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

 

Kejadian 1:26 adalah diskusi di antara Allah Tritunggal (menggunakan kata Kita), Kemudian dalam Kejadian 1:27 berkata bahwa Mereka menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Mereka (Allah Tritunggal).

 

Kejadian 2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

 

Jadi dalam Kejadian 1:27, diceritakan secara ringkas, dalam Kejadian 2:7 diceritakan secara detail dan teknis bagaimana Allah menjadikan manusia dari debu tanah. Tidak disebutkan dalam Kejadian 1:27 Allah berkata: “Jadilah manusia!”

 

Bila kita teliti, memang rencana dan konsep menciptakan manusia memang dilakukan oleh Allah Tritunggal secara bersama-sama (Kejadian 1:26-27), tetapi dalam teknisnya, yang membentuk manusia dari debu tanah adalah TUHAN Allah (Kejadian 2:7)

 

Kisah 17:26

(26)  Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,

 

Kenapa dinyatakan sudah tercipta laki-laki dan perempuan sedangkan pada waktu itu cuma ada pribadi Adam? Karena perempuan itu sebenarnya bagian dari Adam.

 

Kejadian 2:21-23

(21)  Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.

(22)  Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

(23)  Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."

 

Efesus 5:28

(28)  Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

lapan's picture

TP Detail

Iya juga ya. Dipikir-pikir, di hari ketiga sudah diciptakan tumbuhan, tapi kenapa di Kejadian ayat 2 dibilang semak pun belum tumbuh? 

Tapi urutannya kebalik, harusnya binatang dulu baru manusia kan ya.

__________________

imprisoned by words...

Tante Paku's picture

Tidak kebalik Lapan

 

 Iya juga ya. Dipikir-pikir, di hari ketiga sudah diciptakan tumbuhan, tapi kenapa di Kejadian ayat 2 dibilang semak pun belum tumbuh? 

Tapi urutannya kebalik, harusnya binatang dulu baru manusia kan ya.

 

1:11 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda,   tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis  pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.” Dan jadilah  demikian.

1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis  tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. 

1:13 Jadilah petang dan jadilah pagi,  itulah hari ketiga. 

 

2:4 Demikianlah riwayat   langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah  menjadikan bumi dan langit, -- 

2:5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu

 

Lapan, cobalah baca dengan hati-hati dan teliti, Allah berfirman HENDAKLAH tanah menumbuhkan...Ini artinya Allah sudah menciptakan materi yang siap tetapi belum digarap karena belum ada orang yang menggarap tanah tersebut. Lalu TUHAN Allah menanggapi firman Allah dengan menggenapinya. 

 

Tidak ada yang kebalik dalam peristiwa tersebut, yang dibutuhkan justru orang terlebih dahulu baru TUHAN Allah MENUMBUHKAN segala tetumbuhan, dan selanjutnya membentuk segala binatang dari tanah juga, namun TANPA Nafas-Nya.

 

Seperti yang sudah sering dibahas, Allah adalah  menciptakan dengan firman, TUHAN Allah menanggapi dengan menggenapi apa yang sudah disiapkan oleh Allah.

 

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

lapan's picture

TP jungkir balik

Bukan tante, maksud gw yang kebalik itu urutan manusia dengan binatang.

 

justru kalau dari tumbuhan mendukung penjelasan tante. Karena kalau di hari ketiga uda diciptakan tumbuhan, kenapa di Kejadian pasal 2 dibilang belum tumbuh apapun? Karena memang Kejadian pasal 2 adalah detail dari Kejadian pasal 1.

 

Yang sdkt aneh hanya urutan manusia dan binatang. Tapi kayanya gak masalah karena masih satu hari?

__________________

imprisoned by words...

antonic's picture

tante paku.

tante paku mau ikutan komen di warung kopi tante nih, ketika vonis sungguh amat baik dijatuhkan, proses penciptaannya belum selesai, saya mengganggap Allah telah menjadi hakim atas ciptaanNYA yg masih dlm materi yg belum berbuat apa2, tp ketika Tuhan Allah menyelesaikannya, dg menjadikan adam dari debu tanah, Tuhan Allah tidak menjatuhkan vonis sungguh amat baik, yg ditulis hanyalah LAPORAN : demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Allah memvonis sungguh amat baik, krn adam masih berupa materi, adam belum melakukan apapun. ttp Tuhan Allah memvonis adam bersalah, ketika ia memakan buah itu. Pisau  adalah materi yg baik utk memotong, tp jahat utk membunuh seseorang, materinya baik, PERBUATAN membunuh itulah yg JAHAT, mengapa anda membunuh? seandainya adam tidak punya mata, saya yakin ia tak tergiur makan buah pohon itu, dr penglihatan kita, timbul KEINGINAN, segala keinginan baik maupun buruk.

seandainyapun manusia itu TELAH berbuat dosa, bukankah vonisnya ttp amat baik? Allah tidak menghakimi berdasarkan perbuatan, tp materi, Tuhan Allah lah yg memvonis perbuatan kita.

Jika tante menulis Tuhan Allah=Yesus Kristus, vonis dari siapakah yg menentukan Yesus harus mati di atas salib? dari Allah atau diri Tuhan Allah sendiri?

manusia yg tetap mau tinggal dlm KEJAHATAN, dan tidak mencintai terang, katanya akan dimasukkan ke dalam neraka diluar kemah, yg saya ketahui adalah bagi Allah sebenarnya tidak ada masalah, jika tidak ada manusia yg  diselamatkan, krn Allah telah memiliki tempat tinggal yg menyukakan hatinya, yaitu materi: Tuhan Allah. Yang menjadi masalah adalah jika tidak ada manusia yg diselamatkan, dimanakah Tuhan Allah itu tinggal? krn kita ini adalah anggota tubuhNYA, tubuh Tuhan Allah.

Bagi saya Tuhan Allah adalah RUMAH, yaitu Rumah bagi Allah, apakah rumah memerlukan tempat tinggal?, jawabannya adalah iya, rumah memerlukan TANAH utk tinggal diatasnya.

terimakasih tante paku.

__________________

sukses adalah sebuah pencapaian, premium dan citra exclusive.

Tante Paku's picture

Antonic, main hakim

Tante paku mau ikutan komen di warung kopi tante nih, ketika vonis sungguh amat baik dijatuhkan, proses penciptaannya belum selesai, saya mengganggap Allah telah menjadi hakim atas ciptaanNYA yg masih dlm materi yg belum berbuat apa2, tp ketika Tuhan Allah menyelesaikannya, dg menjadikan adam dari debu tanah, Tuhan Allah tidak menjatuhkan vonis sungguh amat baik, yg ditulis hanyalah LAPORAN : demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.


Allah memvonis sungguh amat baik, krn adam masih berupa materi, adam belum melakukan apapun. ttp Tuhan Allah memvonis adam bersalah, ketika ia memakan buah itu. Pisau  adalah materi yg baik utk memotong, tp jahat utk membunuh seseorang, materinya baik, PERBUATAN membunuh itulah yg JAHAT, mengapa anda membunuh? seandainya adam tidak punya mata, saya yakin ia tak tergiur makan buah pohon itu, dr penglihatan kita, timbul KEINGINAN, segala keinginan baik maupun buruk, seandainyapun manusia itu TELAH berbuat dosa, bukankah vonisnya ttp amat baik? Allah tidak menghakimi berdasarkan perbuatan, tp materi, Tuhan Allah lah yg memvonis perbuatan kita.

Jika tante menulis Tuhan Allah=Yesus Kristus, vonis dari siapakah yg menentukan Yesus harus mati di atas salib? dari Allah atau diri Tuhan Allah sendiri?

Mari Antonic, di warung kopi Tante serba santai dan ringan tak perlu berkerut jidat walau membahas yang berat, biar semua bisa mengalir dengan bening. Boleh dikatakan demikian, Allah telah menjadi hakim ketika semua hasil cipataan-Nya yang BAIK itu menjadi tidak kudus lagi karena TUHAN Allah rupanya ingin main hakim atas ciptaan Allah itu. Sebab ketika Allah menciptakan dengan gagasan SEMUA BAIK, siapa yang akhirnya merusaknya dia harus BERTANGGUNG JAWAB menjadikan ciptaan Allah kudus kembali.

TUHAN Allah menanggapi ciptaan yang baik itu dengan membentuk dari materi yang ada, namun juga menumbuhkan pohon kehidupan serta pohon pengetahuan yang baik dan jahat yang ternyata untuk MENGUJI kesetiaan manusia yang dibentuknya dengan nafas hidup-Nya ada pada manusia itu. Bukankah ini sama saja TUHAN Allah tengah bermain HAKIM? Akhirnya TUHAN Allah gagal dan Ia harus bertanggung jawab kepada Allah. Apa hukumannya? Ya, seperti yang telah diucapkan-Nya kepada Adam dan Hawa.

TUHAN Allah mempertanggungjawabkan semua perbuatan-Nya kepada Allah. Ia harus turun ke bumi menjadi manusia untuk mengambil hak-Nya untuk Allah. Ketika menjadi manusia Yesus, ia harus mengalami seperti apa yang telah dikatakan-Nya ketika mengutuk manusia itu. Lahir ke dunia dan dilahirkan oleh perempuan, karena Dia TUHAN Allah maka melalui Roh Kuduslah ia masuk ke dalam rahim perempuan yang menjadi perantara-Nya untuk masuk ke kehidupan manusia bumi. Maka Dia juga disebut Anak Allah. Dan seperti yang sudah banyak terdapat dalam banyak ayat, Yesus Kristus mengajarkan tentang HUKUM-HUKUM, sebab Ia sendiri juga tengan menjalani HUKUM karena pernah main HAKIM, maka Yesus mengajarkan :

Mat 7:1 "Jangan kamu menghakimi , supaya kamu tidak dihakimi.
Mzm 7: 12  Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.


Ajaran Yesus Kristus tentang hukum adalah mandat TUHAN Allah ketika menanggapi ciptaan Allah, dan Ia tentu saja datang ke dunia untuk menghakimi dengan keadilan dan kebenaran, namun Ia juga menerima hukuman dari Allah saat berada di dunia sebagai bentuk tanggung jawabnya ketika TUHAN Allah membuat yang baik dari Allah menjadi tidak kudus. Meskipun Allah itu pengasih dan pengampun, Dia juga adil. Allah tidak dapat membiarkan dosa berlalu tanpa hukuman. Tapi Yesus Kristus hidup sangat sempurna.

1 Petrus 2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
 2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya
kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

Allah sang pencipta adalah Mahakudus, Mahapengasih, Mahapenyayang dan Mahasetia, Mahaadil, Mahabenar. Kekudusan dan keadilan Allah mengharuskan dosa dihukum sesuai tuntutan hukum sepenuhnya. Alkitab berkata,  Upah dosa ialah maut. Bagaimana penderitaan Yesus Kristus di bukit Golgota, bukankah itu menunjukkan kekesan Allah dalam murka-Nya menentang dosa. Kekudusan Allah menuntut agar kita kudus. Kekudusan Allah menuntut hukuman bagi dosa. Dan tuntutan itu telah tuntas digenapi TUHAN Allah secara sukarela oleh Yesus Kristus di kayu salib, dan penggenapan ini benar-benar sangat memuaskan hati Allah Bapa. Habakuk 1:13 Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman...Karena kekudusan-Nya itulah maka Ia memalingkan muka dari AnakNya yang tunggal, yang mati menanggung sengsara di kayu salib.
 

Antonic, demikian jawaban yang saya fokuskan pada pertanyaan anda di atas, terima kasih telah berbagi. 

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

antonic's picture

@tante paku

saya minum kopinya yah tante.....menurut tante paku, apakah bedanya: Allah, Tuhan, Tuhan Allah dlm pasal2 awal kitab kejadian? terimakasih.

__________________

sukses adalah sebuah pencapaian, premium dan citra exclusive.

Tante Paku's picture

Antonic, Allah dan TUHAN Allah

Silahkan di minum, soal pertanyaan anda sudah saya tulis dalam blog sendiri, silahkan mampir ke sini

Terima kasih kembali.

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

antonic's picture

tante paku

Allah adalah ‘elohiym.
Tuhan adalah Y@hovah.
Allah bukan TUHAN Allah
Allah adalah Allah
Allah adalah Bapa
TUHAN Allah adalah Yesus Kristus
Yesus Kristus adalah Anak Allah
Anak Allah menjadi manusia

Itulah pemahaman yang saya pelajari mulai dari Kitab Kejadian dalam mengenal Allah dan Tuhan Allah. Allah adalah Roh dan tidak tampak, tidak terjangkau.

tante paku, jika boleh bertanya, berarti anak Allah sebelum menjadi manusia adalah Tuhan Allah? lalu apakah artinya ayat2 ini: 

kej 4: Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa,  isterinya ,   dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain;   maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN.

mengapa hanya ditulis Tuhan? bukan ditulis Tuhan Allah yg menolong hawa?

apakah artinya kata Tuhan yg terkadang digandeng dg Allah, dan kadang dipisah Tuhan saja? terimakasih.


__________________

sukses adalah sebuah pencapaian, premium dan citra exclusive.

Tante Paku's picture

Antonic lihat konteksnya

Antonic : tante paku, jika boleh bertanya, berarti anak Allah sebelum menjadi manusia adalah Tuhan Allah? lalu apakah artinya ayat2 ini: 

kej 4: Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa,  isterinya ,   dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain;   maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolonganTUHAN.

mengapa hanya ditulis Tuhan? bukan ditulis Tuhan Allah yg menolong hawa?apakah artinya kata Tuhan yg terkadang digandeng dg Allah, dan kadang dipisah Tuhan saja? terimakasih.

 

4:1 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya , dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."

 

Perhatikan bahwa ketika Hawa melahirkan putranya, ia sungguh-sungguh memuji Tuhan karena anak itu. Ia berusaha untuk berhubungan secara benar dengan Allah di dalam ucapan syukur atas kasih, pengampunan, dan pertolongan-Nya. Jadi kata TUHAN itu sebagai seruan sukacita perempuan pertama yang dari hamba suaminya telah menjadi ibu seorang 

 

manusia. Sebagai sebuah ucapan, rasanya tidak keliru kalau hanya mengatakan TUHAN saja, sebab yang dimaksudnya adalah TUHAN Allah.

 

Kadang kita perlu melihat konteksnya dalam setiap kejadian tatkala ada penyebutan kata TUHAN, Tuhan Allah, Allah. Dalam bahasa Ibrani, kebiasaan mencantumkan nama Allah di dalam nama seseorang sering dikenal dengan istilah teoforik yang muncul/digunakan di dalam Alkitab, terutama dalam Perjanjian Lama. Teoforik paling nyata adalah: nama yang mengandung referensi terhadap El atau Allah (Al-lah) dalam bahasa Ibranin dan nama yang mengandung referensi terhadap Yah atau Yahweh yang dikenal sebagai tetragrammaton YHWH (penulisan yang lain: Yehova, Yehovah, Jehovah). Perlu diperhatikan bahwa pada saat menterjemahkan nama Ibrani teoforik (terutama yang menggunakan kata 

 

bantu penghubung dari Allah, oleh Allah, akan Allah), bahwa kata penghubung tersebut dapat memiliki arti yang berbeda-beda, tergantung dari namanya.

 

Jadi Antonic, mau tidak mau kita harus melihat konteksnya dulu sebelum kita tahu siapa yang dimaksudkan. Untuk Kejadian 4:1 sudah jelas seperti yang saya uraikan di atas.

 

Salam dan terima kasih.

 

 

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

antonic's picture

@tante paku

bisa diberi contoh ayatnya tante, utk membedakan mana firman Allah dan mana firman Tuhan Allah? terus Yesus itu anak siapa? Anak Allah Bapa atau anak Tuhan Allah?, atau anak Allah yg dr Tuhan Allah? trims

__________________

sukses adalah sebuah pencapaian, premium dan citra exclusive.

Tante Paku's picture

Antonic, apakah ada bedanya?

bisa diberi contoh ayatnya tante, utk membedakan mana firman Allah dan mana firman Tuhan Allah? terus Yesus itu anak siapa? Anak Allah Bapa atau anak Tuhan Allah?, atau anak Allah yg dr Tuhan Allah? trims
Dalam Yoh 1:1  "pada mulanya adalah firman, firman bersama-sama dengan Allah dan firman adalah allah". Bersama sama disini bukan menunjukan suatu eksistensi yang ter pisah dari Bapa, dalam injil berbahasa ibrani disebutkan : Bereshit Haya ha davar we hadavar haya et ha elohim we hu hadavar haya elohim, diartikan sebagai suatu kesatuan bermakna di dalam diri,kemudian baca kolose pasal 1 dan ibrani pasal 1,ini merupakan kerangka yang jelas siapakah diri yesus dari nazaret.
 Firman itu adalah Elohim. YESUS mengatakan bahwa Dia dan Bapa adalah satu (Yoh 10:30), karena Bapa adalah Elohim yang bernama YAHWEH (Keluaran 3:15) maka YESUS  adalah Firman (Logos) YAHWEH. Karena YAHWEH itu Elohim yang Esa maka supaya tidak kontradisi maka YESUS adalah YAHWEH.
Allah memiliki sifat yang bersandar pada sifat pekerjaannya jadi konteks Ben Elohim diartikan kemanunggalan Allah di dalam diri manusia,kalau ada pendapat mengatakan Yesus lebih kecil dari Bapa ini menunjuk kepada polytheisme mengonotasikan ada dua tuhan, baca didalam yohanes pasal 17 mengenai doa yesus kepada murid-muridnya,"Nama mu yang kau berikan kepada ku "supaya mereka satu sama seperti aku dan engkau adalah satu (echad , Baruch hu ha elohim Avi adoneinu Yahsua Hamashiach,avi harachamim,welohei kal nechamah")= "bapa didalam Tuhan"menunjuk kemanunggalan from michael ( messianic community ).
Trims kembali.
__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

antonic's picture

@tante ada bedanya

duh pusing nih, tapi setau penerawangan saya ada bedanya pak, bedanya di yoh 1 itu, dlu bersama2 Allah sekarang KELUAR dan menjadi daging. dan ada ayat juga yg berkata: Karena Allah  itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara   antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,

tolong kopinya ditambah tante...

__________________

sukses adalah sebuah pencapaian, premium dan citra exclusive.