Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Saran untuk SABDA Space

ferrywar's picture

 

Saran untuk Sabda Space

POTENSI

Sabda Space adalah ruang yang unik dibandingkan dengan situs Kristen lain. Unik karena memakai system blog dan komentar-komentarnya untuk berkomunikasi antar anggotanya. Karena unik, maka menarik. Mestinya akan menjadi situs yang aktif tempat bertemu penulis-penulis Kristen yang sebagian besar berbakat menulis. Betapa besar potensi yang bisa dihimpun dan menjadi sarana efektif untuk meyebarkan KASIH bila keadaan ideal itu tercapai. Dan Itulah cita-cita

MASALAH

Kendala yang dihadapi untuk mencapai cita-cita, seperti yang sudah saya bahas di blog saya sebelumnya adalah kendala komunikasi.  Ada tradisi buruk sedang berlangsung disini yaitu pemakian kata kata keras berupa makian, umpatan, julukan, perendahan, penghinaan kepada sesama yang dilakukan ketika berkomentar.  Maka komentar sangat sering tidak berlanjut membahas substansi karena yang dibahas menjadi hal pribadi-pribadi. Argumentasi substansial tertutup oleh argumentasi semu yang disebut dengan Argumentum Ad-hominem, yaitu kekeliruan berargumentasi karena menyerang pribadi yang berargumentasi, bukan substansinya.

Sebetulnya itu tidak wajar terjadi, apalagi terjadi pada komunitas maya yang diikuti oleh banyak penulis-penulis berbakat. Kita semua tahu bahwa kerja menulis adalah kerja otak, mental, dan bisa punya arti spiritual juga. Maka tentunya semua komunikasi berbahasa diharapkan lebih tertib, rapih, berbobot dan estetis. Yang terjadi malah seperti pasar. Yang berbahasa bagus seperti tidak perduli dengan adanya suara kasar di lingkungannya. Lalu memilih acuh tak acuh. Asal kegiatan menulisnya berjalan terus. Padahal penulis Kristen sebagai intelektual punya tugas profetis yaitu menciptakan kebaikan bagi sesama yang disebut dengan istilah yang mulai terasa banal, yaitu KASIH itu.

Kita juga mengharapkan dari “penguasa”, yaitu pemilik situs ataupun Admin. Nampaknya sama acuhnya. Seolah selesai bikin situs, asal lancar jalannya, secara teknis tidak bermasalah lantas cuci tangan. Mana tugas profetisnya?. Mengapa bersikap seperti orang bayaran begitu?. Mengapa tidak mengawasi, mengamati, dan mengusahakan perbaikan bila ada masalah sosial?. Kemana bersembunyinya idealisme Kristen yang menjadi causa prima hadirnya setiap situs kristen?.

SOLUSI

Perlu dimulai dari “penguasa”. Admin ataupun pemilik perlu menetapkan sikap mau dibawa kemana situs berlabel Kristen ini. Bila sikapnya adalah membiarkan, situs indah ini akan mandeg dalam libatan konflik intern antar anggotanya. Bila sikapnya adalah memperbaiki, perlu aksi yang direncanakan dengan baik.  Paling tidak mulai dibuat peraturan dan tata tertib tentang cara berkomunikasi yang baik. Dan paling penting adalah perlu dijelaskan sanksi bila tatib dilanggar.

Sanksi bisa berupa skorsing, misalnya untuk setiap cara berkomunikasi yang tidak memenuhi adab yang ditetapkan kriterianya, dikenakan skorsing seminggu tidak bisa akses. Bisa juga ditambah dengan tagging, berupa catatan bahwa pernah melanggar sekian kali. Bisa berupa tanda kotak hijau dan merah, misalnya. Cara-cara yang baik dan lazim sudah banyak dipakai oleh situs situs lain. Selain itu perlu ada moderator yang menjadi semacam “polisi” mengawasi siapa yang berkomunikasi tidak mengikuti etiket. Moderator ini perlu sekalipun di dunia maya. Pasar saja yang nampak fisiknya perlu polisi pasar apalagi forum yang dengan seringan klik di mouse orang bisa masuk keluar dalam hitungan detik setelah mengacau – sengaja atau tidak. Jangan sampai fungsi polisi diambil alih oleh preman yang akan membawa sebuah negara menjadi kacau dan rakyat menderita. Forum maya juga begitu. Tetap perlu moderator yang berdiri di tengah, menjaga adab diskusi, adil dan berwibawa.

Langkah-langkahnya bisa mulai dengan dibentuk kepanitiaan untuk mengusulkan konsep perbaikan kepada Admin atau Owner. Bila disetujui, bisa disahkan dan langsung diberlakukan.

Bila semua tertib dan guyub, niscaya  komunitas ini akan makin besar. Tulisan-tulisan kreatif, cerdas, canggih, dan indah yang sudah ada seperti tulisan Purnawan, Tante Paku, Hai Hai, Hiskia, Anak Patirsa, Miyabi dll akan menarik penulis Kristen lain untuk bergabung. Saya sendiri akan menikmatinya dalam diam dan menghilang perlahan-lahan sampai terlupakan. Tidak ada pamrih saya untuk menarik keuntungan pribadi dari situs ini.

Ferrywar

 

Miyabi's picture

@Hai Hai: semut

Semut saling mencium ya?

Kalau di sini ceritanya lain lagi.

 

 

Oya, biar tahan jilat, apa saya musti pake helm?

__________________

".... ...."

hai hai's picture

@Miyabi, Berbisik

Miyabi, itu sebabnya semut saling mencium. Pada saat slaing berciuman itulah mereka saling berbisik, "Belum ketemu, jangan bilang siapa-siapa ya!"

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

minmerry's picture

Jlwijaya....

Sapa bilanggggggg????

Min punya password sendiri.

Ps. Orang lama new Id ya? :D

__________________

logo min kecil

jlwijaya's picture

FER AND MIN :MAKLUM i GAPTEK

SORRY SOAL PASSWORDS SAYA NGAK NGERTI GANTINYA .MAKLUM GAPTEK

Miyabi's picture

@ferrywar: mengerucut

Diskusi di atas sudah makin "mengerucut", jadi kita pindah ke sini ya.

Ada dua kebutuhan memang yang tumpang tindih:

1. Wadah bagi orang-orang kristen untuk menuliskan gagasan dan saling membantu belajar dan tumbuh. Ruang kelas yang bersahabat lebih membantu siswa menerima pembelajaran, dibanding keadaan kelas kacau oleh siswa saling mencemooh.

2. Wadah bagi orang-orang kristen untuk melatih diri mempertahankan prinsip-prinsip imannya. Para apolog Kristen harus belajar berdiskusi di tengah gangguan-gangguan komunikasi. Mereka akan berhadapan dengan lawan yang tidak selalu ramah dan tidak selalu bersikap ksatria.

Sekedar ilustrasi, kalau dalam teori pengajaran bahasa, nomor 1 di atas cocok untuk mempelajari pengetahuan bahasa sebagai pengetahuan. Sementara nomor 2 di atas cocok untuk mempelajari kemahiran menggunakan bahasa. Yang pertama knowledge, yang kedua strategic competence atau performance.

Yang pertama cocok untuk belajar marketing, sementara yang kedua cocok untuk berlatih jadi sales. Yang pertama cocok untuk belajar Hubungan Internasional, Yang kedua cocok untuk latihan jadi diplomat.

Tidak semua orang kristen ingin jadi apolog tentunya. Jika Sabdaspace oleh YLSA cuma diarahkan ke nomor 1... lalu mereka yang mau latihan jadi pedagang eh apolog musti ngungsi. Ke kompasiana kah? Di sana sudah menunggu banyak lawan dan banyak dari mereka benar-benar tidak ramah.

 

__________________

".... ...."

ferrywar's picture

kerucut

Saya langsung singkat membahas yang nomor 2 saja ya...

Wahana ruang maya di dunia internet ini BUKAN berarti cara cara keras dan kasar seperti di jalanan dimana kekerasan digunakan dan menjadi utama.  Berdiskusi dan berdebat dengan komunitas LUAR, JUSTRU perlu penguasaan adab diskusi ruang maya. Ada banyak contoh situs lain yang luar biasa kasarnya dan akhirnya tak bisa dihindari bertendensi SARA, akhirnya bagaimana? diban oleh pemerintah RI!.

Mempertahankan prinsip iman atau apapun, tetap perlu cara berkomunikasi yang baik dan mebahas substansi dengan konsisten. Bukan maki-makian.

Tidak diperlukan keahlian untuk memaki dan mengumpat. Siapapun bisa dan tidak perlu belajar. Tapi dibutuhkan penguasaan substansi untuk unggul dalam perdebatan. Dan lagi, pada hakekatnya tidak perlu perdebatan dalam ranah spiritual - agama. Yang diperdebatkan selalu dalam tingkat politik, hukum, misalnya hak beragama, membangun tempat ibadah, berkumpul dan berserikat, hak menyatakan pendapat dll semacam itu. Dan kalau cuma main kasar-kasaran, belum apa-apa nanti sudah diban oleh moderator diskusinya.

Di dunia beradab, kekerasan dan kekasaran hanya dibutuhkan dalam keadaan darurat.

 

Miyabi's picture

@ferrywar: bukan itu

Di nomor dua tentunya yang saya maksud bukan latihan untuk kasar-kasaran. Maksud saya adalah untuk tetap berdiskusi secara baik meskipun dalam lingkungan yang tidak ramah. Orang-orang yang tidak ramah di SabdaSpace saya anggap sebagai partner latihan dan mereka saya anggap sedang memainkan peran sebagai lawan yang tidak ramah.

Cara-cara licik banyak dilakukan orang ketika diskusi, baik halus maupun kasar. Bagaimana tetap kepala dingin dan tidak emosi menghadapi mereka, itu yang saya maksudkan. Dalam pertandingan bola Indonesia - Malaysia di bukit jalil, kita kalah dalam psywar. Pemain timnas kita lugu, terpancing emosi dan kalah.

__________________

".... ...."

ferrywar's picture

Tidak ramah bukan masalah

Soal ketidak-ramahan bukan persoalan. Adalah sangat biasa dalam pembicaraan biasa dan dalam situasi biasa juga, kita menemui orang yang ramah dan tidak ramah. Dalam berdebat runcing juga tidak selalu bisa menampilkan sikap "ramah". Biasanya yang perlu adalah sikap "serius", bukan ramah atau tidak ramah. 

Keramahan adalah kepribadian. Dan tidak salah untuk berkepribadian tidak ramah.

Licik lain lagi. Singkatnya, begitu melangkahi teritori etika, pribadi, susila, itu sudah melangkah terlalu jauh. Ketika masih di halaman sendiri, biarpun merengut seburuk apa juga tidak apa apa.

---OK, Miya, nice chat. Kita lanjutin besok ya. Aku mau bobok, besok ada lemburan mesti bangun fajar.