Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mati yang Lebih Berharga dari Hidup

Veritas's picture

Banyak benda mati di sekitar kita yang lebih sering mendapat perhatian khusus dan berlebih dibanding benda hidup. Apakah benda mati itu lebih berharga dari benda hidup? (Hehehe, terserahlah, masing2 punya pandangan tersendiri)

Mari kudaftarkan benda-benda mati :

1. Internet (Facebook, Twitter, Blog, Website)

2. Benda Elektronik (Handphone, Notebook, IPAD)

3. Benda Mati Bergerak (Mobil, Motor)

dll silahkan didaftarkan sesuai selera.

Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup."

Sebenarnya aku sedang menyoroti perilaku orang yang dekat denganku. Ya, karena sebenarnya aku heran, mengapa membalas komentar temennya di Facebook jauh lebih penting dibanding menanyakan kabar-ku yang lagi sakit. Sedih? Ya iyalah, masa ga sedih. Kecewa? Ya iyalah, masa ga kecewa. Cemburu? Pasti. Dan jawaban yang tepat sebenarnya adalah cemburu.

Sadar atau tidak sadar, kita selalu melakukannya. Aku sendiri melakukannya. Apa yang aku lakukan? Aku menulis tulisan ini, padahal sudah sebulan aku tidak menghubungi orang Tuaku. Tolol kan? yup. Okelah, kepalang basah, tulisan ini akan aku lanjutkan dahulu lagian udah jam 1 pagi, ga mungkin aku membangunkan orang tuaku dengan dering telepon di pagi buta. Besok akan kulakukan pagi2 sebelum berangkat ke kantor.

Aku tidak menyukai hal itu, tapi justru itu yang aku lakukan. Aku tidak suka diprioritaskan paling akhir. Aku harus diprioritaskan paling utama oleh orang terdekatku. Apakah salah keinginan mendapatkan perhatian khusus ?

Sedih memang. Segalah benda mati telah menggeser posisi orang hidup yang dekat dengan kita menjadi prioritas terakhir. Sedihnya kalau terjadi kepada kita. Sedih adalah alami. TUHAN pun pernah bersedih waktu di taman Getsemane. Jadi sedih tidak salah. Bagaimana memperbaikinya? Tidak ada. Itu semua tergantung kepada si individu itu. Tapi bukan berarti tidak ada cara jitu untuk memperbesar kemungkinan si individu itu berubah. Caranya? Lakukan apa yang kita inginkan supaya dia lakukan bagi kita (seperti kata Yesus). Kau ingin diperhatikan? Lakukan lebih dulu. Kau ingin disayang? Lakukan lebih dulu. Kau ingin dimanja? Lakukan lebih dulu. Kau ingin dihargai? Lakukan lebih dulu.

Manusia memang aneh. Sejatinya mereka akan membalas kebaikan yang dilakukan terhadap dia dengan kebaikan yang sama. Engkau menghadiri undangannya, maka bisa dipastikan dia akan menghadiri undanganmu. Engkau mentraktir dia makan, maka bisa dipastikan dia suatu saat akan membalasnya dengan mentraktirmu makan.

Kita harus lebih memperhatikan yang hidup. Jangan terikat oleh yang mati. Yang mati tidak akan membawamu ke liang lahat kalau engkau mati. Yang mati tidak akan peduli kalau engkau sakit. Yang mati tidak akan peduli kalau engkau sedih. Yang mati akan tetap mati. Yang hiduplah yang peduli. Tetap dahulukan yang hidup yang ada ditengah-tengahmu dan yang dekat denganmu. Singkirkan handphonemu, facebookmu, twittermu, blogmu, websitemu dan jamahlah yang hidup. Seandainyapun engkau tidak mendapat yang baik setelah melakukannya, engkau tetap hidup.

Semoga AA keluar !  (Lagi main poker sambil nulis)



__________________

Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS

http://www.facebook.com/veritasq

Tante Paku's picture

Singkirkan handphonemu,

Singkirkan handphonemu, facebookmu, twittermu, blogmu, websitemu dan jamahlah yang hidup. Seandainyapun engkau tidak mendapat yang baik setelah melakukannya, engkau tetap hidup.

Harus seimbang dalam hidup ini, kalau bisa. Kita tidak bisa menyingkirkan begitu saja semua benda mati di sekeliling kita, sebab keduanya saling berkaitan dalam memenuhi kehidupan itu sendiri. Yang hidup menciptakan yang mati untuk kehidupan yang lebih mudah, itulah kenyataannya. Jadi tidak perlu ekstrim menyingkirkan sesuatu bila tidak mampu.

Salam hidup.

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat

ebed_adonai's picture

@veritas: yin yang...

Amin dengan pendapat Tante bahenol di atas...Tongue out

Kayaknya emang kudu balans-balans aja ya? Ngeri emang, kalau afeksi sama mahluk hidup yang ada di sekitar kita jadi hilang gara2 gadgets dan dunia maya..

Akhir tahun kemarin rejeki lumayan banyak. Sempat terpikir mau nambah arsenal. Tapi kasihan juga liat nyonya rebutan motor dengan saya. Sooooo, ya udah, pergi ke dealer cari satu kendaraan, jadi dah kesampean punya roda empat (kalau jumlah rodanya digabungin semua, hehehe... Laughing)

 

Sedang sakitkah bro Ver?

Semoga cepat sembuh... (selamat istirahat, my cute angel...)

__________________

(...shema'an qoli, adonai...)

Veritas's picture

@ ebed, Terimakasih brader... :)

Iya, lagi demam tak jelas :D

Haha, setuju dengan tante paku dan ebed. Bukan disingkirkan secara totalitas tapi disingkirkan untuk hal2 yang tak penting. Artinya untuk hal penting seperti komunikasi kepada orang terdekat kita itulah harus menjadi prioritas. Tapi kalau sekedar komen sana, komen sini tak jelas dan tak ada makna, sebaiknya disingkirkan saja.

Sebab banyak sekali justru yang terjadi, komen-komen di facebook ataupun games di HP atau FB dan Browsing yang ga penting itu menjadi prioritas utama. Prioritas utama ini standarnya adalah bahwa hal itu lebih didahulukan dibanding yang lain.

Statemen singkirkan itu arahnya begini : Daripada elo pakai itu gadget dan sarana untuk kebutuhan yang tak penting dan tak jelas, lebih baik elo singkirkan dan elo interaksi dengan orang hidup asli.

 

__________________

Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS

http://www.facebook.com/veritasq

sandman's picture

@veritas bagaimana dengan ini?

aku MATI ketika masih HIDUP?

bagaimana menurutmu?

NB: send chip dong... 1jt aja.

__________________

Veritas's picture

@ Sandman.

Artinya cuma numpang napas doang tuh :))

Sama kayak orang Koma. Secara fungsional dia sudah mati.

Kalau tidak mau disebut mati, ya berkaryalah sehingga karya kita bisa dinikmati oleh orang hidup. Karya adalah tanda bahwa orang disebut hidup

Kayak pepatah :

Iman tanpa perbuatan adalah mati. Perbuatan tanpa iman adalah sia-sia

atau bahasa pasarnya :

Nafas tanpa karya adalah mati. Karya tanpa nafas adalah sia-sia

Nafas = Ide

Karya = Hasil

__________________

Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS

http://www.facebook.com/veritasq

hai hai's picture

@Veritas, Bulan Bundar di malam lebaran

veritas, berkarya si bolah boleh aja namun yang wajar-wajar aja karena nggak ada bulan bundar di malam lebaran. Mungkin saat itu bulannya ikutan mudik.

Ha ha ha ha ha ha .... 

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Veritas's picture

@ Pak Hai, Salah Kamar???

Hahahahahahaha....

Kalau nama udah beken, apapun yang diucapkan tetap dianggap keren pak Hai...

Btw, Pak Hai kayaknya salah kamar deh....

 

 

__________________

Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS

http://www.facebook.com/veritasq

hai hai's picture

@Veritas, Mengajarkan

veritas, hanya mau mengajarkan bahwa kita boleh ARAK orang keliling kampung namun jangan merugikan yang punya lapak. Artinya, minimal, buatlah dia tersenyum dan komentarnya tetap bermakna.

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

iik j's picture

ga lagi cinta benda mati

he he untung aku ga lagi cinta benda mati. Duniaku yang sekarang membuatku berinteraksi dengan mahluk hidup terus menerus dan menyingkirkan atau meminimalkan interaksi dengan benda mati (daftar2 diatas).

menyenangkan ... menyebalkan... membingungkan,.. tapi asikkk...

he he he he

smile's picture

veritas, mau sembuh, minum racun aja katanya

kacian.........minum racun kata nya kalo mo sembuh.........bro,....

bisa dibaca disini

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"