Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

arie_saptaji's blog

arie_saptaji's picture

Amadeus Aaron, Sahabat Kecil Kami

“Terima kasih, Tuhan, telah memberi kami anugerah untuk bersama dengan Amadeus Aaron selama lima jam,” bisik saya ketika menggendongnya menuju rumah duka.

arie_saptaji's picture

Balada Televisi Rusak

Menurut saya, televisi itu sangat mendidik. Setiap kali seseorang menyalakannya, saya pindah ke ruang sebelah dan membaca buku.
---Groucho Marx, pelawak dan bintang film AS, 1890-1977

“Susah banget nyuruh anak-anak belajar. Tapi, kalau nonton tivi, membantah terus kalau disuruh berhenti,” keluh seorang ibu.

arie_saptaji's picture

Alien yang Tidak Berdaya

Alien. Terbayang makhluk asing yang jauh lebih cerdas dari manusia. Mereka datang dari luar angkasa untuk meneliti kehidupan manusia. Atau, mereka datang untuk menyelamatkan manusia. Pokoknya, alien cenderung kita bayangkan lebih hebat dari manusia.

arie_saptaji's picture

It's a Wonderful Life

Ketika melihat-lihat di toko buku saya menemukan buku berbahasa Inggris yang lumayan unik. Isinya bukan paparan tentang suatu topik secara panjang lebar. Penulisnya hanya mendaftar secara acak hal-hal kecil yang, menurutnya, membuat hidup ini indah.

arie_saptaji's picture

Roti, Ikan, dan Anak Kecil Itu

Kisah ini kemungkinan sudah berulang-ulang kita dengar. Sejak Sekolah Minggu malah. Hanya dengan lima roti dan dua ikan, Tuhan Yesus mengatasi kesulitan penyediaan konsumsi di medan terpencil para orang-orang yang menyimak pengajaran-Nya. Tercatat ada lima ribu laki-laki, belum termasuk para perempuan dan anak-anak. Bukan hanya cukup, masih tersisa pula dua belas bakul roti.

arie_saptaji's picture

Petualangan Itu Bernama Pernikahan, Hubungan, Keseharian

Balon Carl Fredricksen tak hanya lima. Tak terhingga. Dan balon-balon aneka warna itu mencerabut rumah kayu Carl dari tanah, mengangkatnya ke udara pada suatu pagi yang cerah. Penduduk kota yang sempat melihatnya tak ayal menganga. Tentu mereka tak menduga petualangan yang menanti rumah dan balon-balon itu.

arie_saptaji's picture

Sahabatku di LP Wirogunan

“Maaf ya, harus bertemu di tempat seperti ini.” Itu ucapan pertama yang terlontar dari mulutnya begitu kami berjabatan tangan. Ia memandangku dengan mimik yang membuatku yakin, ini memang ST yang kukenal dulu. ”Malu enggak?”

arie_saptaji's picture

Seberapa Miskinkah Saya?

 


Saya merasa diri saya miskin. Saya tidak punya teve layar datar untuk menikmati film-film kesayangan. Kendaraan keluarga saya motor bebek keluaran 1996, yang mesinnya sudah dihuni mesin ketik. Saya belum tentu bisa liburan keluar kota sekeluarga setahun sekali. Honorarium dan royalti tulisan saya biasanya langsung terbagi habis untuk belanja harian, operasional bulanan, biaya sekolah anak-anak, cicilan kontrak rumah, serta sedikit ongkos hiburan.

Lebih jauh lagi, saya merasa lebih miskin dari mereka yang sudah punya mobil dan rumah pribadi. Yang pakaiannya modis. Yang bisa bertamasya ke Eropa, Israel, Bali, atau Danau Toba. Yang bisa ngobrol santai sambil menyeruput kopi 30 ribu secangkir.

Begitulah. Saya merasa diri saya miskin. Dan, saya sakit leher.
 

arie_saptaji's picture

Mencatat Perjalanan, Mematangkan Kebahagiaan

Aku mulai menikmati catatan perjalanan dengan menyimak tulisan-tulisan H.O.K. Tanzil di Intisari. Cukup dengan duduk membaca, aku sudah ikut berkelana ke berbagai penjuru dunia. Pertama kali mencoba menulis catatan perjalanan ketika ikut lomba tahunan bagi pelajar yang diadakan harian Suara Karya. Aku merekam keasyikan berlibur di Dusun Blawong, Kel. Muncar, Kec. Jumo, Temanggung, Jateng.

arie_saptaji's picture

Garuda di Dada King

Liburan sekolah yang langka. Dua film keluarga menunggu di bioskop. Dua-duanya debut karya panjang masing-masing sutradaranya. Dan, dua-duanya mengesankan. Maka, petang yang indah itu aku dan kawanku menyempatkan nonton keduanya sambung-menyambung…
arie_saptaji's picture

4 Mitos Cinta yang Membuai

 
Tuhan menyediakan orang-orang yang berpotensi untuk menjadi pasangan yang tepat, dan Anda sendirilah yang bertanggung jawab untuk memilih atau menemukannya. Pemilihan ini semestinya dilakukan secara cerdas dan bijaksana, dengan pertimbangan akal sehat dan obyektivitas yang jernih. Untuk itu, kita akan memerlukan pertolongan Tuhan. Seperti dinasihatkan Yakobus, kita perlu meminta hikmat kepada-Nya. Kita dapat menemukan petunjuk dan hikmat Tuhan tersebut di dalam firman-Nya.
arie_saptaji's picture

misalkan aku ikutan diseret ke neraka…

Drag Me to Hell

Drag Me to Hell---Pemain: Alison Lohman, Justin Long, Lorna Raver, Adriana Barraza, Reggie Lee, David Paymer. Sutradara: Sam Raimi, 2009.

Christine Brown (Alison Lohman) ayu, dan sebetulnya murah hati. Tapi, di siang naas itu ambisi dan persaingan untuk memperebutkan posisi Asisten Manager di bank tempatnya bekerja, yang bisa memengaruhi nilai tawarnya sebagai pacar Clay Dalton (Justin Long) di mata sang calon mertua, menguapkan kedermawanannya. Ia menangani bagian peminjaman, dan siang itu kedatangan nenek-nenek yang penampilannya lebih mencekam dari gabungan antara nenek sihir yang mengulurkan apel maut pada Snow White dan The Wicked Witch of the West. Namanya Sylvia Ganush (diperankan Lorna Raver secara ganas). Nenek ini sudah dua kali meminta perpanjangan pembayaran hipotik rumahnya, dan ia datang untuk meminta kelonggaran yang ketiga kalinya. Hampir lumer hati Christine, tapi wanti-wanti bosnya dan kegerahan ekonomi AS gara-gara rongrongan krisis perumahan mendorongnya mengambil keputusan tegas. Ia menolak mengasihani nenek itu. Juga ketika nenek itu berlutut mengiba-iba. Ia memanggil satpam. Nenek itu merasa dipermalukan (“Baru sekali ini dalam hidup aku mengemis, dan engkau mempermalukan aku!”). Dan…

arie_saptaji's picture

Ingin Cepat Kaya?

ijo mripate...

arie_saptaji's picture

Seandainya Kristus Tidak Naik ke Surga

The Ascension by Brian Jekel

Sejak abad IV, gereja merayakan Kenaikan Kristus secara terpisah pada Kamis ke-6 atau hari ke-40 setelah Paskah. Sebelumnya, Kenaikan termasuk dalam rangkaian perayaan Paskah yang berlangsung mulai dari Kebangkitan sampai Pentakosta. Kenaikan, menurut St. Agustinus, "adalah perayaan yang meneguhkan kesemarakan seluruh perayaan Kristen lainnya. Tanpa kenaikan Kristus, perayaan-perayaan itu akan kehilangan maknanya."

arie_saptaji's picture

kalau ingin ngakak...

kalau ingin ngakak minggu ini, kayaknya perlu nonton (atau baca) angels & demons.

novel dan brown ini maunya bicara, antara lain, soal oposisi antara agama vs. ilmu pengetahuan.

arie_saptaji's picture

Tak Ada Pengadilan

Peristiwa kerusuhan pada 14 Mei 1998 menyisakan kabut kelam dalam sejarah bangsa Indonesia. Menjelang Soeharto lengser, keonaran merebak di sejumlah kota, yang terparah terjadi di Jakarta. Perempuan-perempuan keturunan Tionghoa banyak yang diperkosa. Mal-mal dijarah dan dibakar---entah yang mana yang lebih dulu. Banyak warga mati terpanggang.

arie_saptaji's picture

Ke Wonosobo, Ke Leksono

Jumat, 24 April

Ono gulo, ono semut
Durung rondo, ojo direbut

Pantun brilian dari pengamen stanplat itu mengiringi bis lepas dari terminal Parakan. Sindoro tegak memagar di sebelah kanan, Sumbing di sebelah kiri, bis meliuk membelah gunung kembar itu, mengantarku menuju akhir pekan yang hiruk pikuk di Wonosobo.

arie_saptaji's picture

Menghargai Pencapaian yang Tak Kasat Mata

Orang modern terobsesi dengan segala sesuatu yang terukur dan indrawi (tangible). Kita ternganga menyimak daftar orang-orang terkaya, asyik menonton film box office, bergairah mencari buku bestseller, dan takjub menyimak rekor olahraga. Nobel, penghargaan paling bergengsi di dunia, juga cenderung disematkan pada pencapaian-pencapaian terukur, kecuali mungkin untuk Nobel Perdamaian.

 

arie_saptaji's picture

Pemenang Itu Kagak Ade Matinye

Adrenalin kita ikut terpacu saat pembalap favorit kita melesat dalam persaingan ketat di lintasan F1. Kita terpaku di tempat duduk ketika sang superhero terlibat dalam konflik pamungkas yang akan meneguhkan kembali kedigdayaannya. Kita melakukan standing ovation bagi para pahlawan dan pemenang. Dan, tak dapat disangkal pula, kita tentu berhasrat untuk dapat berdiri dalam deretan mereka yang berjaya.

Kita dilahirkan dengan DNA pemenang. Ini bukan sekadar naluri untuk bertahan hidup dan menjungkalkan lawan dalam survival of the fittest. Kemenangan ini justru lebih terarah pada kesadaran akan tujuan hidup, dan kebulatan hati untuk menggenapinya – betapapun mahal harga yang mesti dibayar.

arie_saptaji's picture

Family First!

Bagaimana menyeimbangkan bisnis dengan keluarga?